Masuki Kemarau, Bongkar Muat di Pelabuhan Palembang Diklaim Normal

Bisnis.com,21 Agt 2016, 04:51 WIB
Penulis: Newswire
Pelabuhan Boom Baru/Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, memasuki musim kemarau 2016 normal seperti biasanya karena kondisi debit air Sungai Musi masih layak untuk pelayaran.

"Kondisi debit air sungai pada alur pelayaran dari ambang luar menuju ke pelabuhan masih cukup tinggi dan tidak memengaruhi pergerakan kapal meskipun debitnya sedikit menurun pengaruh kemarau," kata Advisor Humas, Pemasaran, dan Pelayanan Pelanggan PT Pelindo II Cabang Palembang Fransiska Riana S., Sabtu (20/8/2016).

Berdasarkan kondisi tersebut, dalam sebulan terakhir pihaknya telah melayani bongkar muat sekitar 100 kapal peti kemas dan nonpetikemas milik perusahaan pelayaran dalam dan luar negeri.

Selain kapal peti kemas, pihaknya juga melayani bongkar muat puluhan kapal pelayaran rakyat dan pelayaran perintis.

Dia menjelaskan bahwa mayoritas kapal yang berkunjung ke pelabuhan Sungai Musi Palembang adalah kapal milik perusahaan pelayaran dalam negeri, sedangkan kapal luar negeri masih sangat minim.

Untuk meningkatan aktivitas bongkar muat dan pelayanan jasa kepelabuhan di daerah ini, pihaknya terus berupaya mengembangkan pelayanan dan menambah fasilitas pendukung.

Selain itu, kata dia, sistem pergerakan kapal yang akan masuk ke perairan Sungai Musi dan sistem bongkar muat barang di Pelabuhan Boom Baru akan terus dibenahi sehingga pengguna jasa kepelabuhan merasa nyaman dan dapat dilayani dengan baik.

Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kapal yang masuk ke Pelabuhan Boom Baru ini trennya meningkat. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan menyiapkan gudang dan tempat penampungan sementara peti kemas yang memadai.

Guna menyiapkan gudang yang memadai dan tempat penampungan peti kemas baru yang luas mengantisipasi peningkatan jumlah kapal yang melakukan bongkar muat.

"Saat ini terus dilakukan penataan bangunan yang ada di sekitar pelabuhan mengingat lahan yang tersedia terbatas," ujar Siska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini