Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. optimistis penyaluran kreditnya bakal lebih tinggi dibandingkan industri.
Secara industri, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit akhir tahun sebesar 7% hingga 9% secara tahunan.
Bahkan, bank milik negara ini menaikkan proyeksi pertumbuhan kredit pada akhir tahun. Sebelumnya, BNI memasang target sebesar 16% hingga 18%.
Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan perseroan optimistis pertumbuhan kredit mencapai 20% secara tahunan pada akhir tahun ini.
"Kami lihat masih banyak proyek infrastruktur yang relatif aman, seperti proyek pembangunan tol dan telekomunikasi," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (23/8/2016).
Untuk penyaluran kredit, BNI pada semester I/2016 mencatatkan pertumbuhan sebesar 23,7% y-o-y.
Dalam penyaluran kredit kepada sektor infrastruktur, proyek pembangkit listrik memiliki porsi terbesar yaitu 27% dari total kredit sektor tersebut.
Disusul proyek jalan tol dan konstruksi sebesar 25%, proyek transportasi sebesar 19%. Lalu, proyek telekomunikasi sebesar 15%, dan proyek minyak dan gas sebesar 14%.
Di tengah tren peningkatan rasio kredit bermasalah, Rico menyebut pihaknya tetap berupaya menjaga kualitas pembiayaan.
“Kami targetkan kredit 20% dengan tetap mengedepankan kualitas kredit dan likuiditas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel