Pabrik Rokok Kelobot Di Jawa Timur Resah

Bisnis.com,24 Agt 2016, 14:58 WIB
Penulis: Newswire
Buruh mengerjakan proses pelintingan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (22/5)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, MADIUN - Pabrik rokok kelobot yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur, menyatakan keresahannya dengan adanya wacana kenaikan harga rokok yang merebak di masyarakat saat ini.

Pemilik pabrik rokok kelobot di jalan Panglima Sudirman Kota Madiun, Aman Winarto mengatakan wacana kenaikan harga rokok tersebut dapat berdampak luas jika nantinya benar terlaksana.

"Dampak langsungnya adalah ke para buruh pabrik. Mereka dimungkinkan akan kehilangan pekerjaan karena efek berkurangnya jumlah pembeli rokok," ujar Aman Winarto kepada wartawan di Madiun, Rabu (24/8/2016).

Ia menilai mahalnya harga rokok nantinya akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, industri rokok pun terpaksa mengurangi jumlah produksi rokoknya.

Pengurangan produksi akan berdampak juga ada pengurangan tenaga kerja yang ada atau bekerja di pabrik rokok.

Dengan kata lain, hal itu malah akan menimbulkan masalah baru, yakni bertambahnya pengangguran yang bermuara pada peningkatan kemiskinan.

Untuk itu, ia berharap pemerintah mengkaji ulang wacana tersebut. Efeknya tidak hanya ke buruh pabrik rokok, namun juga petani tembakau.

Meski demkian, pihaknya bersyukur sejauh ini isu wacana kenaikan harga rokok tersebut tidak berpengaruh signifikan pada produksi pabrik rokok berskala industri rumah tangga yang dikelolanya.

"Produksi kami meski ada isu itu tergolong stabil. Yakni sekitar 4.000 batang per hari atau sekitar 400 bungkus," kata Aman.

Rokok kelobot produksinya tersebut tergolong kecil dan hanya dipasarkan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun serta sekitarnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini muncul wacana harga rokok akan mengalami kenaikan hingga menjadi Rp50.000 per bungkus dalam waktu dekat. Wacana yang belum diketahui kepastiannya itu membuat resah sejumlah pihak, terlebih yang berhubungan dengan pabrik rokok.

Sementara, data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata Kota Madiun mencatat, terdapat dua pabrik rokok yang maasih beroperasi di wilayah setempat. Dua pabrik rokok tersebut tergolong kecil dan merupakan rokok buatan tangan atau sigaret kretek tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini