67 WNI Dievakuasi Dari Yaman

Bisnis.com,29 Agt 2016, 05:28 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, terait pemboman KBRI di Yaman, Senin (20/4/2015)./aacc2015.id

Bisnis.com, JAKARTA -  Kedutaan Besar RI di Sanaa telah memulangkan 67 WNI sebagai upaya evakuasi tahap kelima dari sejumlah kota yang berada di Republik Yaman.

Evakuasi tersebut dilakukan pada 24-26 Agustus 2016 terhadap 53 pelajar, tujuh Tenaga Kerja Indonesia (TKI), empat ibu rumah tangga dan tiga anak-anak, demikian siaran pers KBRI Sanaa yang diterima Antara di Jakarta pada Minggu (28/8/2016).

Puluhan WNI tersebut berasal dari kota-kota yaitu Tarim, Aden, Fiyus Sanaa dan Hudaidah.

Pihak KBRI mengevakuasi para WNI melalui jalan darat menuju perbatasan Yaman-Oman tepatnya ke Kota Salalah, Oman.

"Seluruh peserta evakuasi tersebut tiba di Salalah, Oman pada tanggal 24 Agustus 2016 dan selama di Salalah, mereka ditempatkan di sebuah penampunganyang difasilitasi oleh KBRI Sanaa," demikian KBRI.

Para WNI diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Salalah pada 26 Agustus 2016.

Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) Dr Sulthon Sjahril bersama Minister Councellor KBRI Sanaa, Abdul Mun'im menyatakan perlindungan dan keselamatan WNI di Yaman yang sedang mengalami konflik bersenjata menjadi prioritas pemerintah.

Kedutaan juga mengimbau kepada WNI untuk tidak melakukan perjalanan ke Yaman hingga situasi pulih.

Sulthon meminta kepada para WNI yang telah dipulangkan dari Yaman untuk memanfaatkan ilmunya bagi pembangunan di Tanah Air.

Sementara itu, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Rediatma Ihsan Supriyadi mengatakan pemulangan tersebut merupakan upaya kelima pada 2016.

Dia menambahkan situasi di Yaman masih rawan karena perang saudara masih berlangsung.

Kendati demikian, seluruh proses kegiatan evakuasi tahap kelima berlangsung secara tertib dan lancar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini