Kinerja Triwulan II/2016, Premi Industri Asuransi Umum Tumbuh 8,2%

Bisnis.com,30 Agt 2016, 21:30 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Ilustrasi kegiatan agen asuransi/Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA—Pendapatan premi industri asuransi umum sampai dengan semester I/2016 tumbuh sebesar 8,2% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
 
Berdasarkan data kinerja perusahaan asuransi umum yang dirangkum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) per Juni 2016 mencatat perolehan premi industri asuransi umum pada periode itu mencapai Rp30,38 triliun atau tumbuh sebesar 8,2% jika dibandingkan perolehan premi pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp28,08 triliun.

Ketua Bidang Statistik Riset, Analisa, TI, dan Aktuaria AAUI Dadang Sukresna mengatakan meski perolehan premi industri sampai pertengaha tahun ini bertumbuh. Namun, pertumbuhannya melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu pada kisaran 10,2%.
 
Dia menuturkan, perlambatan pertumbuhan produksi industri asuransi umum disebabkan kinerja yang kurang memuaskan tidak hanya dari lini bisnis kendaraan bermotor yang mengalami penurunan, tetapi juga disebabkan pertumbuhan produksi pada lini bisnis properti yang mengalami perlambatan.
 
“Perkembangan pada kedua lini bisnis itu sangat berpengaruh terhadap industri. Apabila kinerjanya terganggu, maka pertumbuhan industri bisa terkena dampaknya,” kata Dadang, Selasa (30/8/2016).
 
Data yang dipublikasi AAUI menunjukkan asuransi kendaraan bermotor mengalami penurunan sebesar 8,5%  jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu dari Rp8,11 triliun menjadi Rp7,42 triliun.
 
Sementara, lini bisnis properti yang masih menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan premi industri masih bertumbuh sebesar 9,6% (year on year/yoy) yaitu dari Rp7,94 triliun menjadi Rp8,7 triliun.
 
Meskipun demikian, pertumbuhan produksi dari lini properti masih cenderung belum sesuai harapan pelaku karena menunjukkan perlambatan. Pada semester I/2015 pertumbuhan pada lini bisnis itu mencapai 18,2%, sedangkan pertumbuhan di semester I/2016 hanya 9,6%.
 
Selain asuransi kendaraan bermotor yang mengalami pertumbuhan negatif, AAUI juga mencatat pertumbuhan negatif pada lini bisnis marine cargo yang mengalami penurunan sebesar 2,5%. Kemudian, lini bisnis yang tumbuh negatif ialah asuransi kecelakaan diri (personal accident) dengan penurunan sebesar 8,6%, dan asuransi kesehatan yang turun 5,4%.
 
Direktur Eksekutir AAUI Julian Noor mengatakan asosiasi menargetkan pertumbuhan premi industri asuransi umum hingga akhir 2016 bisa mencapai kisaran diatas 10%. Dia mengungkapkan, perbaikan penjualan kendaraan bermotor diharapkan bisa menjadi penopang untuk mencapai target pertumbuhan premi.
 
“Tercapai atau tidaknya target pertumbuhan akan bergantung dengan recovery dari lini kendaraan bermotor, karena di kuartal kedua tahun ini penurunan pada lini bisnis itu cukup tajam,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini