Pengunjung Ke Pelataran Candi Borobudur Bakal Dibatasi? Ini Alasan Pemerintah

Bisnis.com,30 Agt 2016, 12:42 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Sejumlah wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru 2016 di candi Borobudur komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemerintah  akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke pelataran Candi Borobudur.

"Kami akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang boleh naik ke pelataran Candi Borobudur, karena sebenarnya beban candi tersebut hanya boleh dinaiki oleh 15 pengunjung dalam waktu bersamaan," ujar Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr Nadjamuddin Ramly MSi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Pada kenyataannya, pengunjung yang naik ke candi tersebut mencapai ratusan orang. Jika dibiarkan,  dikhawatirkan umur candi tersebut tidak bertahan lama.

"Beberapa waktu lalu, perusahaan minuman Redbull membuat video klip di Borobudur tanpa izin. Kami sudah melayangkan protes dan mereka meminta maaf, sebagai sanksinya, mereka melakukan aksi sosial," tambah dia.

Selain pembatasan jumlah kunjungan, Kemdikbud akan membuat zona penyangga di candi Borobudur dan Prambanan. Hal itu bertujuan untuk menjaga warisan dunia agar bisa tetap bertahan.

Dia mengakui menjaga Candi Borobudur dan Prambanan yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia sejak 25 tahun yang lalu, bukan perkara mudah.

"Banyak yang buang sampah sembarangan, buang puntung rokok sembarang, syuting tanpa izin, bahwa malah ada yang buang kecil di kawasan candi".

Sementara jumlah satuan pengaman yang bertugas di candi tersebut tidak cukup. Untuk itu perlu ada edukasi kepada para pengunjung untuk menjaga situs warisan dunia tersebut. Pada tahap awal, pihaknya akan melibatkan generasi muda untuk turut menjaga warisan budaya tersebut.

"Kami akan latih anak muda untuk menjadi duta diplomasi budaya, sekaligus menjadi corong bagi para anak muda lainnya untuk mensosialisasikan gagasan perlindungan dunia," harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini