KREDIT PERBANKAN: Mandiri dan MNC Masih Tumbuh Lebih Tinggi

Bisnis.com,02 Sep 2016, 04:46 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Seorang calon nasabah Bank Mandiri melihat papan informasi di kantor cabang pembantu yang baru dibuka, Senin (8/8/2016)/Jibi-Yanuarius Viodeogo

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati pertumbuhan kredit secara industri kembali melambat di Juli, beberapa bank mencatatkan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Data uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia menunjukkan, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juli 2016 sebesar Rp4.168,4 triliun atau tumbuh 7,7% secara year on year (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,2% y-o-y.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas menuturkan penyaluran kredit pada Juli 2016 tumbuh tipis dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Juli 2016 pertumbuhan kredit perseroan sebesar 10,41% secara tahunan (year on year) dari Rp489,80 triliun menjadi Rp540,82 triliun, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 10,32% y-o-y.

“Di Agustus kemungkinan tak berubah banyak dari Juli, saya kira akan naik di September dan turun lagi di November. Ini sudah siklus ya,” katanya di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Hingga akhir tahun, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit di kisaran 9% hingga 10% secara tahunan. Rohan mengungkapkan perseroan memilih untuk mengerem penyaluran kredit di segmen menengah atau segmen komersial dan lebih fokus dalam peningkatan penyaluran kredit ke segmen mikro serta korporasi.

Benny Purnomo, Direktur Utama PT Bank MNC Internasional Tbk., menyebutkan penyaluran kredit perseroan juga masih terus bertumbuh tiap bulannya. “Juli naik Rp175 miliar dari Juni dan Agustus naik Rp200 miliar dibanding bulan sebelumnya,” katanya.

Untuk mendorong penyaluran kredit, MNC Bank fokus ke segmen konsumer. Terutama di bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini