Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Yudha Bhakti Tbk. mengandalkan suntikan modal dari para pemegang saham untuk bisa naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 pada tahun depan.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Arifin Indra menuturkan pihaknya mengandalkan suntikan modal dari para pemegang saham melalui skema rights issue. Menurutnya, apabila perseroan mengandalkan laba dari pertumbuhan organik, maka untuk bisa mencapai modal inti Rp1 triliun memerlukan waktu yang lebih lama.
Per Juni 2016, modal inti emiten dengan kode saham BBYB ini tercatat senilai Rp602 miliar atau masih memerlukan Rp400 miliar untuk bisa mencapai Rp1 triliun. Sebelumnya, Arifin menuturkan rencana naik BUKU ini bisa lebih cepat apabila PT Asabri (Persero) menambah modalnya hingga menjadi pemegang saham pengendali. Saat ini, PT Gozco Capital masih menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi saham sebesar 41,89%.
Sedangkan Asabri memiliki saham di bank dengan kode emiten BBYB ini sebesar 19,90%. Adapun, Asabri dikabarkan berencana untuk menambah kepemilikan saham di Bank Yudha Bhakti menjadi 40%.
“Asabri sudah diberi restu oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengambil saham kami lagi sehingga menjadi pemegang saham mayoritas. Ini arahnya ke sana,” ujar Arifin di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Sementara itu, Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja mengatakan pihaknya memang berkeinginan menambah saham di Bank Yudha Bhakti. Namun, hingga saat ini Asabri belum menemukan titik kesepakatan terkait harga saham dengan pemegang saham mayoritas.
“Kami mau [menambah kepemilikan saham], kalau diberi harga sesuai pasar, kami siap,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel