RI-Australia Bahas Tambahan Impor Daging dan Peternakan Sapi

Bisnis.com,08 Sep 2016, 11:18 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi: PM Australia Malcolm Turnbull (kiri) dan Presiden Joko Widodo melepas dasi saat mengunjungi Pasar Tanah Abang (12/11/2015)./Reuters-Adek Berry

Bisnis.com, VIENTIENE - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah membahas penambahan impor daging dan pengembangbiakan ternak sapi untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

"Kerja sama konteks daging, bukan hanya impor beef (daging), tapi juga cattle breeding (pengembangbiakan sapi) sehingga ketahanan pangan kita lebih sustainable (berkelanjutan)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers usai pertemuan bilateral Jokowi-Turnbull di Vila ASEM, Vientiene, Laos, Kamis (8/9/2016).

Dalam pertemuan bilateral Indonesia-Australia di Vila ASEM itu, Presiden Jokowi juga berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Australia pada November 2016.

Jokowi dan Turnbull juga menindaklanjuti hasil KTT Asean-Australia yang sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme, salah satunya melalui mekanisme Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLAC).

Selain melalui JCLAC, Jokowi dan Turnbull juga sepakat memperkuat kerja sama informasi intelijen dan deradikalisasi untuk melawan terorisme.

Jokowi dan Turnbull juga membahas kerja sama di bidang kelautan dalam konteks peningkatan keamanan dan kemakmuran maritim kedua negara karena Indonesia dan Australia sama-sama aktif dalam kerja sama maritim, baik di EAS (East Asia Summit) dan IORA (Indian Ocean Rim Association).

"Seperti yang sudah saya sampaikan, Indonesia dan Australia akan menjadi negara pertama yang mengimplementasikan kerja sama maritim dalam konteks EAS," kata Menlu.

Dalam konteks IORA, Menlu Retno mengatakan bahwa PM Turnbull kembali menyampaikan dukungan Australia terhadap keketuaan Indonesia di IORA.

"Tadi juga ditanyakan di bagian mana yang kerja samanya bisa dilakukan, dan Presiden menyampaikan salah satunya adalah di konteks 'IUU Fishing' (penangkapan ikan ilegal)," kata dia.

Hingga saat ini, pertemuan Indonesia dan Australia merupakan satu-satunya pertemuan bilateral secara resmi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi di sela-sela KTT Asean Ke-28 dan KTT Asean Lainnya Ke-29.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini