Per Agustus 2016, BNI Bukukan Pertumbuhan KPR 7%

Bisnis.com,09 Sep 2016, 12:45 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
ilustrasi/bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Negara Idonesia (Persero), Tbk. membukukan pertumbuhan kredit pemilikan rumah atau KPR sekitar 7% per Agustus tahun ini secara year-on-year (y-o-y).

Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan secara kesuluruhan emiten bersandi saham BBNI ini tetap percaya diri mampu merealisasikan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) berdigit ganda pada penghujung 2016.

“Sejak awal tahun menargetkan pertumbuhan KPR double digit. Kami akan kejar dalam sisa empat bulan lagi, apalagi pada semester pertama tak seperti yang diharapkan,” ujarnya menjawab Bisnis.

BNI semakin optimistis penyaluran KPR pada bulan-bulan mendatang membaik dibandingkan dengan kinerja separuh pertama 2016. Keyakinan ini diperkuat kebijakan makroprudensial yang dirilis Bank Indonesia berupa pelonggaran loan to value (LTV) kredit properti sejak 29 Agustus 2016.

Kebijakan relaksasi loan to value itu tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No. 18/16/PBI/2016 tentang Rasio LTV untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.

PBI tersebut selayaknya bisa segera mendongkrak permintaan KPR. Dengan begini, dampaknya terhadap kinerja penyaluran kredit properti BBNI langsung terasa pada tahun ini. Bank pelat merah ini memproyeksikan bakal terjadi peningkatan pembelian hunian mulai September.

“Biasanya pelonggaran LTV paling pengaruhi kenaikan jumlah pembelian rumah pertama. Tapi sekarang juga dengan adanya izin inden, rumah kedua juga jadi berpeluang,” ucap Anggoro.

Secara umum sekitar separuh dari penyaluran kredit properti oleh BBNI digunakan untuk mendanai pembelian rumah pertama. Adapun suku bunga KPR yang ditawarkan sebesar 7,95% untuk dua tahun pertama, 10,7% untuk tiga tahun berikutnya dan selebihnya floating.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini