Pemerintah Wajib Pertahankan Keberadaan Bajaj

Bisnis.com,15 Sep 2016, 21:02 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Direktur Institute for Transportation Studies (INSTRAN), Darmaningtyas (kiri) saat memaparkan pandangannya dalam diskusi bertemakan: Menata Transportasi Jakarta, Menelisik Peran Angkutan Lingkungan; Studi Kasus Angkutan Roda Tiga, Kamis (15/9/2016)/yus

Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan roda tiga (bajaj/becak motor) masih sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat di Ibu KotaJakarta, sehingga pemerintah diharapkan ikut memperkuat keberadaannya sebagai salah satu moda transportasi angkutan penumpang, barang dan jasa.

Direktur Institute for Transportation Studies (INSTRAN), Darmaningtyas mengatakan adanya desakan dari sejumlah pihak untuk meniadakan keberadaan angkutan roda tiga (R3) di Ibu Kota, patut disayangkan karena kurang memahami regulasi yang mengatur keberadaan dan peran penting angkutan tersebut dalam sistem moda transportasi angkutan darat.

"Keberadaan angkutan roda tiga ini dijamin oleh undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan daerah. Kesemuanya memberikan ruang kepada angkutan ini, tidak ada yang melemahkan," kata Darmaningtyas dalam sesi diskusi bertemakan: Menata Transportasi Jakarta, Menelisik Peran Angkutan Lingkungan; Studi Kasus Angkutan Roda Tiga, yang digelar oleh Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Indonesia, Kamis (15/9/2016).

Dia menyayangkan kenyataan masih minimnya perhatian pemerintah dalam menguatkan keberadaan angkutan R3, sehingga iklim usaha dan manajemennya masih tertinggal jauh dari moda angkutan darat lainnya.

Seharusnya, pemerintah dapat turun tangan membenahi melalui sejumlah instrumen misalnya dengan memberikan insentif pajak, keringanan harga material dan berbagai macam bentuk fasilitasi, sehingga pihak produsen otomotif dan operator dapat membuat terobosan inovasi guna memproduksi angkutan R3 yang murah dan lebih nyaman.

"Angkutan ini kan andalan masyarakat kelas menengah ke bawah, jadi kehadiran dan campur tangan pemerintah dalam ikut membina dan membenahi sangat diperlukan," ujarnya.

Dia menegaskan angkutan R3 yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 14.000 unit, juga telah terbukti menciptakan
lapangan kerja dan menjadi tumpuan hidup masyarakat.

Selain itu, memiliki andil yang tidak kecil dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah.

"Jadi alasan untuk menisbikan keberadaannya sulit untuk diterima. Saya menyarankan pemerintah perlu lebih aktif membina para pengusaha, koperasi dan kelompok masyarakat yang mengoperasikan angkutan ini agar menjadi lebih menarik dan diminati oleh masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini