JP Morgan Revisi Naik Proyeksi Kinerja Unilever

Bisnis.com,16 Sep 2016, 22:00 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - J.P. Morgan Securities Singapore Private Limited merevisi ke atas penjualan dan raihan laba PT Unilever Indonesia Tbk. karena gesitnya penjualan home and personal care.

Analis J.P Morgan Securities Aditya Srinath mengungkapkan pertumbuhan Unilever Indonesia cukup mengejutkan sebab laba perusahaan barang-barang konsumsi itu tumbuh 30% secara year on year dengan laju penjualan hingga 14,6% secara domestik. Dia menyebutkan pertumbuhan produk ekspor mencapai 20%.

"Kami merasakan ada kekuatan dalam penjualan HPC (home and personal care) yang mendorong margin HPC naik hingga 370 basis poin yoy," tulisnya dalam riset, baru-baru ini.

Adapun revisi keuangan emiten bersandi saham UNVR oleh J.P. Morgan Securities yakni laju pendapatan ditingkatkan 3,2% dari proyeksi Rp38,85 triliun pada akhir tahun ini menjadi Rp40,1 triliun. Untuk EBITDA, J.P. Morgan meningkatkan 3,6% dari proyeksi awal hanya Rp8,78 triliun menjadi Rp9,1 triliun.

Selain itu, J.P. Morgan Securities juga meningkatkan proyeksi laba 0,6% dari level Rp6,39 triliun menjadi Rp6,43 triliun. Rasio harga saham terhadap laba UNVR pun juga diproyeksi meningkat 0,6% dari posisi Rp838 miliar menjadi Rp843 miliar hingga akhir tahun.

Pada penutupan perdagangan Kamis (16/9), nilai saham UNVR mencapai Rp44.425, naik 275 basis poin atau 0,62%. Sedangkan kinerja saham UNVR sepanjang tahun ini mencapai tumbuh 20,07%. Kinerja saham UNVR melampaui kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini, dengan pertumbuhan hanya 14,65%.

Selain itu, kinerja saham UNVR sepanjang lima tahun terakhir tumbuh hingga 181,17%, sedangan IHSG hanya tumbuh 40,34%.

Berdasarkan laporan keuangan, nilai penjualan Unilever hingga Juni 2016 mencapai Rp20,74 triliun, tumbuh 10,31% year on year dari posisi Rp18,8 triliun. Padahal pertumbuhan penjualan UNVR pada Juni 2015 hanya 6,9% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini