Menurut saya ada beberapa kesalahan pola pikir masyarakat umum. Kesalahan pola pikir itu di antaranya sebagai berikut:
1. Indonesia kaya sumber daya alam. Kenyataannya kekayaan alam Indonesia jaman minyak bumi dulu tidak banyak manfaatnya bagi masyarakat umum. Mengapa? Karena sumber daya alam rawan korupsi.
Kenyataan bahwa Indonesia pernah memiliki tambang emas terbesar di dunia, sekarang ya sudah habis, masih dieksplorasi beberapa titik tambang. Katanya masih ada di Papua atau di Banyuwangi. Tetapi tidak terlalu banyak manfaat bagi masyarakat umum. Bahkan peninggalan emas berupa lubang terbesar di dunia bekas galian. Mengapa? Karena sumber daya alam rawan korupsi.
Kenyataan lainnya, kekayaan hutan Indonesia yang sekarang sisanya asap kebakaran hutan di negara tetangga. Kekayaan hutan hanya sejarah, tetapi tidak banyak manfaat bagi masyarakat umum. Paling banter peninggalan hutan hanyalah cerita kejadian illegal logging di Vietnam dan Kamboja mengikuti jejak Indonesia. Mengapa? Karena sumber daya alam rawan korupsi.
2. Sekarang katanya kekayaan laut yang ingin dijadikan sumber kemakmuran negara. Kita cek sejenak. Kapan terakhir anda makan lobster, kaviar, blue crab, tuna? Walaupun illegal fishing dilarang, belum tentu ikan ikan itu diproduksi untuk negara. Mungkin ikannya lewat saja ke samudra Pasifik.
3.Kenyataan bahwa negara-negara dengan sumber tambang di Afrika juga tidak membawa kemakmuran bagi rakyat.
4.Sedangkan negara tetangga yang makmur sumbernya bukan dari kekayaan alam namun ketertiban negara bebas koruptor. Coba cek, Hong Kong, Singapura, Taiwan, Korea Selatan. Singapura maju menjadi makmur tanpa memiliki sumber daya alam. Karena efek kemakmuran timbul dari multiplier effect. Asset Indonesia disimpan di negara tetangga Singapura.
Sekarang, dengan dibersihkannya koruptor dari Indonesia efek multiplier itu sedang masuk bedol desa dari negara tetangga. Welcome investasi langsung FDI foreign direct investment ke Indonesia. Sudah waktunya Indonesia sejajar dengan Hong Kong, Singapura, Taiwan, Korea selatan. Mereka maju menjadi makmur tanpa mengandalkan kekayaan alam.
Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Hidup Merupakan Pembesaran Berkah" yang baru terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel