Gerilyawan Tinggalkan Kota Homs Suriah

Bisnis.com,23 Sep 2016, 11:20 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Serangan bom Sayyidah Zaynab, Suriah/Reuters

Bisnis.com, DAMASKUS -  Gerilyawan dan keluarga mereka mulai mengungsi dari kubu terakhir mereka di dalam Kota Homs di Suriah Tengah pada Kamis (22/9/2016), kata stasiun televisi pan-Arab Al-Mayadeen.

Sebanyak 42 gerilyawan sudah sampai di Daerah Dar Al-Kabira di pinggir utara Hama, sebagai bagian dari kesepakatan antara pemerintah dan gerilyawan di Permukiman Al-Waer, kubu terakhir yang dikuasai gerilyawan di Kota Homs.

Sampai Kamis malam, 120 gerilyawan dan keluarga mereka dijadwalkan tiba di Dar Al-Kabira --yang dikuasai gerilyawan, dan 140 gerilyawan lagi dijadwalkan diungsikan dari Al-Waer pada Sabtu ke daerah yang dikuasai gerilyawan, Idlib.

Gubernur Homs Talal Al-Barazi mengatakan warga sipil yang mengungsi dari Al-Waer adalah keluarga gerilyawan, dan warga sipil yang tak memiliki hubungan dengan gerilyawan akan tetap tinggal di permukiman itu.

"Hari ini, kebanyakan gerilyawan dan keluarga mereka dijadwalkan pergi," kata Al-Barazi kepada wartawan di Homs, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Jika gerilyawan ingin membawa ibu mereka, saudari mereka atau putri mereka bersama, ia dapat melakukannya, tapi buat warga sipil yang tidak memiliki hubungan dengan gerilyawan, kami ingin mereka tetap tinggal di dalam Al-Waer." Kesepakatan di Al-Waer telah dicapai oleh gerilyawan dan pemerintah, tanpa penengahan PBB.

Al-Barazi mengatakan Rusia telah membantu dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi proses pengungsian.

Gerilyawan yang mengungsi daeri daerah permukiman itu diizinkan membawa senjata ringan mereka.

Dengan Al-Waer bebas dari gerilyawan, seluruh Kota Homs akan terbebas dari gerilyawan, kecuali daerah pinggiran, tempat gerilyawan masih memiliki beberapa kubu.

Pengungsian pada Kamis merupakan tahap kedua dalam penerapan kesepakatan yang dicapai pada 2015 di Al-Waer.

Pada tahap pertama, hampir 300 gerilyawan mengungsi ke Idlib pada Desember 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini