Paus Fransiskus: Berita Gosip Adalah Terorisme

Bisnis.com,23 Sep 2016, 14:34 WIB
Penulis: JIBI
Paus Fransiskus/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menegaskan, bahwa pemberitaan berdasarkan gosip atau rumor merupakan bentuk terorisme. 

Paus mengatakan hal itu kepada pemimpin serikat pekerja nasional Italia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/9/2016).

"Menyebarkan rumor merupakan satu contoh terorisme, mengenai bagaimana Anda dapat membunuh seseorang dengan lidahmu," ucapnya. 

Menurut Paus, bagi jurnalis yang bekerja dengan benar, suara mereka dapat menggapai setiap orang dan media merupakan senjata yang sangat berkuasa. 

Lebih lanjut Paus menegaskan, media menghancurkan manusia dengan memberikan stereotip dan memicu rasa takut mengenai para imigran dan pengungsi. 

Menurut Paus, jurnalisme seharusnya tidak digunakan sebagai senjata untuk menghancurkan manusia dan bahkan seluruh manusia. 

Pernyataan Paus ini sepertinya ditujukan untuk mengingatkan sejumlah surat kabar di Italia yang sangat dipolitisasi dan secara terus-menerus digunakan untuk mendiskreditkan mereka yang berbeda pandangan politik. Bahkan, media yang dipolitisasi ini membuat berita yang substansinya bersifat rumor tentang kehidupan pribadi mereka.

Pada 2009, sejumlah media dimiliki keluarga Perdana Menteri Silvio Berlusconi. Berita-berita yang dimuat berisi insinuasi mengenai apa yang dia pakai, termasuk warna kaus kaki yang dipakainya, bahkan cara dia berjalan di taman. 

Tahun lalu, surat kabar sayap kanan, Libero, memuat berita di halaman depan mengenai serangan di Paris, Prancis, yang menewaskan 130 orang. Judul berita Libero itu: “Islamic Bastards”.

Surat kabar sayap kanan lain, Il Giornale, membuat berita halaman depan setahun lalu mengenai situasi chaos di Libya dan risiko milisi dengan berbaju imigran masuk ke Italia. Judulnya, “ISIS datang. Mari kita persenjatai diri kita”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini