Festival Borobudur Eksplorasi Serat Centhini dari Berbagai Perspektif

Bisnis.com,24 Sep 2016, 17:09 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Ilustrasi Serat Centhini. /ki-demang.com

Bisnis.com, JAKARTA - Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2016 digelar pada 5 Oktober - 8 Oktober di Magelang dan Yogyakarta. Perhelatan yang menginjak tahun kelima ini, mengangkat tema Setelah 200 Tahun Serat Centhini: Erotisisme dan Religiusitas dalam Kitab-Kitab Nusantara.

Festival ini mempertemukan para penulis, budayawan, akademisi, pakar sejarah, sastrawan, arkeolog, rohaniawan, penulis buku, dalang, filolog, dan lain lain, untuk membahas tentang naskah Serat Centhini.

Kurator BWCF 2016 Seno Joko Suyono mengatakan, Serat Centhini memuat hal ihwal tentang dunia Jawa. Naskah yang terdiri dari 12 jilid itu adalah karya besar kesusastraan Jawa yang disusun pada awal abad ke-19. Di dalamnya mengandung pengetahuan sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur, falsafah, agama, tasawuf, mistik, ramalan, sulapan, ilmu kekebalan, perlambang, flora, fauna, dan seni. Maka dikatakan naskah ini sebagai ensiklopedi kehidupan orang Jawa sampai awal abad ke-19.

Serat Centhini memuat khazanah budaya Nusantara. Guru Besar Arkeolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Timbul Haryono misalnya, akan membahas tentang khazanah kuliner dan Jawa klasik dalam Serat Centhini. Begitu pula Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Agus Sunyoto, yang akan membahas tentang pengelanaan tokoh Serat Centhini di Jawa Timur. Sebab diketahui bahwa 70% desa di Serat Centhini berada di Jawa Timur.

Adapun pembahasan tentang seks dan religiusitas dalam karya sastra Jawa klasik dan Serat Centhini akan dikupas oleh penulis Agus Wahyudi. Elizabeth D Inandiak, peneliti dan penulis Centhini: Kekasih yang Tersembunyi, bersama penulis dan peneliti lain juga membahas tentang seksualitas dan religiusitas dalam Serat Centhini serta hubungannya dengan tradisi Islam di Nusantara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini