Drainase Tak Berfungsi, Pusat dan Pinggiran Kota Makassar Direndam Banjir

Bisnis.com,25 Sep 2016, 06:30 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi: Sejumlah warga mengungsi saat banjir menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (19 Juni 2016). Hujan lebat yang turun sejak Sabtu (18 Juni 2016) siang mengakibatkan sejumlah kawasan di Purworejo terendam banjir sehingga ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. / Antara - Hendra Nurdiyansyah

Kabar24.com, MAKASSAR - Akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik, sebagian Kota Makassar Sabtu malam tergenang banjir.

Hujan deras yang terjadi sejak sore hingga malam hari di Kota Makassar membuat sejumlah wilayah di kota ini mengalami banjir karena drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

"Ini bukan musim hujan dan baru mau masuk musim hujan. Rumah saya banjir airnya sampai setinggi betis di atas mata kaki dan masuk ke rumah," ujar Dian di Makassar, Sabtu (24/9/2016).

Tingginya curah hujan di hari pertama ini langsung menggenangi sejumlah wilayah, baik yang ada di tengah atau pusat kota, maupun yang berada di pinggiran.

Beberapa tempat yang digenangi air setinggi betis orang dewasa itu, di Jalan AP Pettarani, Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan, Andi Mappanyukki, Tamalate dan lainnya.

"Kami sudah langganan banjir setiap musim hujan, karena wilayahnya lebih rendah dibandingkan perumahan di sekitanya," kata salah seorang warga Camba Jawayya, Kecamatan Panaikang Sarifuddin.

Dia mengatakan, banjir yang mulai setinggi mata kaki itu seharusnya tidak perlu terjadi, jika saluran pembuangan limbah rumah tangga lancar.

Namun kenyataannya, lanjut dia, saluran limbah atau got tidak berjalan dengan baik, sehingga jika turun hujan sedikit saja maka wilayahnya langsung terkena banjir.

Kondisi serupa juga dialami warga di Perumahan BTN Hamzy dan BTN Antara di Jalan Perintis Kemerdekaan. Bahkan banjir yang terjadi membuat macet jalanan hingga beberapa kilometer.

Menurut warga BTN Hamzy Riskayani, selain posisi lahan perumahan yang rendah, juga dipicu oleh adanya rawa-rawa yang airnya meluap jika hujan deras.

"Karena itu, sebelum air genangan masuk ke dalam rumah, kursi-kursi dan barang-barang penting lainnya disimpan di tempat yang tinggi," katanya.

Dia mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak banjir yang kini sudah menggenangi halaman rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini