BURSA AS: Investor Wait and See Jelang Debat Capres, Dow Jones dan S&P 500 Tertekan

Bisnis.com,27 Sep 2016, 06:10 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS melemah pada perdagangan Senin karena investor bersikap wait and see menjelang debat pertama antara calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,91% ke level 18.094,83, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 0,86% ke posisi 2.146,1.

Saham perbankan besar memimpin penurunan karena para investor khawatir bahwa Deutsche Bank mungkin memerlukan tambahan modal untuk membayar denda sebesar US$14 miliar kepada departemen kehakiman AS.

Saham Deutsche Bank yang tercatat di bursa AS melemah 7,06% ke level terendah setelah bank tersebut menyatakan tidak memerlukan bantuan pemerintah Jerman, menanggapi laporan sebelumnya bahwa Kanselir Angela Merkel telah memperingatkan untuk tidak mengharapkan apapun.

Di lain pihak, pemilihan orang nomor satu di AS sejauh ini memiliki sedikit sentimen pada pasar modal, tetapi dapat berubah jika pada debat Senin dapat dilihat siiapa yang akan memenangkan pemilihan presiden.

Dengan hanya enam minggu sebelum pemilihan presiden 8 November, beberapa investor melihat persaingan antar kandidat memicu volatilitas di sektor termasuk asuransi kesehatan, produsen obat dan industri.

"Investor bertindak sangat gugup menjelang debat, ini memberikan fakta bahwa pasar tidak hanya berfokus pada kesehatan ekonomi, suku bunga dan peristiwa geopolitik," kata Robert Pavlik, kepala strategi pasar di Boston Private Wealth, seperti dikutip Reuters.

Indeks finansial S&P melemah 1,5%, didorong oleh penurunan 2,19% pada saham JPMorgan dan Bank of America Corp seberar 2,77%, sedangkan indeks perbankan merosoto 2,24%, penurunan paling tajam sejak 5 Juli.

Sementara itu, saham Pfizer Inc turun 1,81% dan menjadi penekan terbesar pada sektor kesehatan, yang menurun 1,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini