PILKADA DKI 2017: Pilih Kinerja atau Personalitas?

Bisnis.com,27 Sep 2016, 16:57 WIB
Penulis: Newswire
Foto wefie para cagub dan cawagub DKI bersama dokter di RSAL Mintohardjo./youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti senior di Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor  Syamsuddin Haris, berpendapat akan terjadi adu "jualan" di antara calon-calon pimpinan DKI Jakarta yang akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

Bagi calon yang petahana, dia akan mengandalkan kinerjanya. Sedangkan bagi penantang, aspek kepribadian yang akan menjadi "jualannya". 

"Pemilih dihadapkan pada itu,” kata Haris, saat diskusi “Menuju DKI 2017: Kriteria Gubernur Pilihan Rakyat” di Jakarta, Selasa (27/9/2016

Kata dia, di mata publik, ada kekecewaan pada calon petahana (Basuki Purnama-Djarot Hidayat); namun pasangan calon gubernur-wakil gubernur periode berikut itu dapat mengandalkan apa yang telah mereka lakukan, di antaranya menyediakan transportasi publik massal dan mengatasi banjir.

Sedangkan, calon gubernur penantang (Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno), menurut Haris, dapat mengandalkan pembawaan alias personalitas mereka, misalnya yang lebih santun, kalem atau mungkin rupawan, yang juga disebut sebagai modal.

Jika masalahnya adalah "adu kinerja", jelas calon penantang tidak mungkin mengandalkan hal itu. Pasalnya, mereka tidak dan belum pernah menjadi puncak pimpinan birokrasi pemerintahan DKI Jakarta.

Menurut dia, Anies Baswedan/Sandiaga Uno,  neskipun namanya sudah dikenal luas sebagai mantan menteri dan pengusaha, memiliki konteks kerja yang berbeda untuk maju ke DKI 1.

Sementara itu, Yudhoyono/Sylviana Murni dinilai belum memiliki rekan jejak di dunia politik. Agus, kata Haris, masih muda dan memiliki prestasi yang baik di dunia militer. Di dunia politik (praktis), berbeda lagi penilaiannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini