Sidang Pembunuhan Mirna: Beri Kesaksian, Jessica Tampak Tenang

Bisnis.com,28 Sep 2016, 11:09 WIB
Penulis: Saeno
Jessica Kumala Wongso bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (1/9/2016). Sidang tersebut menghadirkan dan mendengarkan keterangan dua saksi ahli yakni Ahli Kriminologi Ronny Rasman Nitibaskara dan Ahli Psikologi Sarlito Wirawan Sarwono./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Hari ini, Rabu (28/9/2016) persidangan kasus kematian Wayan Mirna Salihin menghadirkan terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk memberi kesaksian.

Hadir berbusana warna putih dan memakai kacamata dengan lensa hitam, Jessica yang membiarkan rambutnya tergerai nampak tenang dan lancar menjawab pertanyaan.

Menjawab Jaksa, Jessica menceritakan bagaimana ia bercerita kepada ayahnya soal rencana pertemuan dengan temannya, termasuk Mirna. Juga bagaimana ia sampai ke lokasi pertemuan di Cafe Olivier, Mall Indonesia.

"Saya dianter ayah saya," ujar Jessica.

Ditanya mengapa tidak menggunakan angkutan umum, Jessica mengaku tidak terbiasa menggunakan transportasi umum.

Persidangan masih berlanjut, dan Jessica masih duduk di kursi yang disiapkan untuk menjawab pertanyaan di persidangan.

Pada Selasa, pihak pengacara Jessica Kumala Wongso yang dipimpin Otto Hasibuan, menghadirkan saksi yang sempat menjadi "korban kopi".

Saksi itu bernama Renata Sihombing, seorang ibu rumah tangga, yang mengaku pernah pingsan secara tiba-tiba usai meminum hampir setengah gelas kopi. Peristiwa itu terjadi pada 1991.

"Saya meminum kopi dan jantung saya berdetak cepat sekali. Saya langsung tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit. Beberapa teman ada yang bilang ketika itu mulut saya seperti mengeluarkan busa," ujar Renata dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa dini hari.

Di rumah sakit, dia melanjutkan, dirinya didiagnosa menderita gejala Hepatitis C dan dirawat inap hampir sebulan.

Sedangkan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada hari yang sama membacaan kesaksian Kristie Louis Carter, atasan terdakwa ketika bekerja di New South Wales Ambulance, Australia.

Menurut Kristie, dirinya mengenal Jessica sejak 2014 ketika terdakwa mulai bekerja sebagai desainer grafis perusahaan tersebut. Dia mengatakan Jessica memiliki dua kepribadian yang berbeda.

"Di satu sisi dia baik dan murah senyum. Namun bisa tiba-tiba marah jika ada orang yang tidak menuruti kemauannya. Jessica juga licik dan kerap mengada-ada untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya," ujar Kristie seperti yang tertuang dalam BAP yang dibacakan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini