Siap Jadi Bank Devisa, Bank Victoria Belajar ke BNI

Bisnis.com,29 Sep 2016, 23:23 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Ilustrasi aktivitas perbankan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) memberi pendampingan capacity building kepada PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria). Pendampingan ini bagian dari rencana Bank Victoria menjadi bank devisa.

Panji Irawan, Direktur Treasury dan Internasional BNI, mengatakan dengan kerja sama ini pihaknya akan menyediakan program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Bank Victoria agar memiliki kemampuan untuk melayani transaksi-transaksi yang diberikan oleh sebuah bank devisa.

"Kami kan punya jaringan di luar negeri. Sistemnya juga kami punya. Jadi pengalaman itu yang kami bagi," katanya usai penandatanganan kerja sama di Jakarta pada Kamis (29/9/2016).

Program berbagi pengetahuan ini terkait transaksi-transaksi yang dilakukan oleh sebuah bank devisa, antara lain transaksi kiriman uang (remittance), perdagangan internasional (trade finance),treasury, dan transaksi interbank lainnya.

Dengan pendampingan BNI tersebut, Bank Victoria akan semakin memenuhi syarat untuk mendapatkan izin sebagai bank devisa yang saat ini sedang diusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BNI saat ini memiliki 6 kantor cabang luar negeri masing-masing di  Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, satu sub branch di Osaka dan satu representative office di Myanmar.

Lewat kerja sama ini BNI juga bisa memperoleh fee based income, sebab Bank Victoria bisa memanfaatkan fasilitas trade financeyang dimiliki BNI.

Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengatakan proses pengajuan izin sebagai bank devisa dalam waktu dekat akan keluar.

"Kami sedang ajukan. Dalam waktu dekat lah izinnya kami peroleh. Mudah-mudahan dalam tahun ini," ujarnya.

Bila sudah resmi sebagai bank devisa rencananya Bank Victoria akan menjual produk-produk valas, membuka trade finance dan remitansi.

Sedangkan untuk hedging, rencana tersebut terbuka karena terkait dengan trade finance. Daniel mengatakan hal tersebut tergantung pada kebutuhan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini