DOLAR AS 29 SEPTEMBER: Minyak Dikaitkan BoJ & Inflasi Jepang, Indeks Naik Tipis

Bisnis.com,29 Sep 2016, 13:31 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Dolar AS./.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dolar Amerika Serikat terpantau menguat terhadap yen pada perdagangan siang ini, Kamis (29/9/2016), di tengah spekulasi bahwa lonjakan harga minyak setelah laporan kesepakatan produksi OPEC akan menguntungkan bank sentral Jepang.

Bloomberg Dollar Index yang memantau pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini dibuka turun tipis 0,06% atau 0,055 poin ke level 95,376.

Pergerakannya kemudian naik meski tipis sebesar 0,05% atau 0,049 poin ke level 95,480 pada pukul 12.52 WIB.

Di sisi lain, nilai tukar yen Jepang terpantau melemah terhadap dolar AS pada hari ketiga seiring meningkatnya minat investor untuk aset berimbal hasil lebih tinggi setelah OPEC mencapai kesepakatan pendahuluan untuk memangkas produksi dalam pertemuannya kemarin.

Yen melemah 0,95% atau 0,96 poin ke posisi 101,65 per dolar AS pada pukul 13.02 WIB.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, nilai tukar yen melemah sejumlah mata uang utama di tengah spekulasi bahwa lonjakan harga minyak akan membantu Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mencapai target inflasinya.

“Kenaikan harga minyak merupakan kabar bagus bagi BOJ. Hal itu tentunya akan membantu inflasi untuk naik,” ujar Simon Pianfetti, Manajer senior untuk departemen solusi pasar SMBC Trust Bank Ltd. di Tokyo.

Harga minyak WTI kontrak November kemarin ditutup melejit 5,33% atau 2,38 poin ke US$47,05, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir melonjak hampir 6% ke US$48,69 per barel.

Sementara itu, dalam pidatonya di depan Komite Kongres dini hari tadi, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa mayoritas pembuat kebijakan The Fed melihat kecenderungan diperlukannya kenaikan suku bunga acuan tahun ini meski tidak terdapat waktu yang pasti untuk pelaksanaannya.

Yellen juga menegaskan bahwa ekonomi berada pada jalur untuk peningkatan suku bunga acuan secara bertahap.

Menurutnya, lapangan kerja di AS akan terus meningkat dengan stabil meskipun kecepatan rata-rata saat ini mungkin lebih tinggi dan pada akhirnya akan menyebabkan ekonomi terlalu panas.

"Jika kita membiarkan ekonomi terlalu panas, kita bisa dihadapkan dengan keharusan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang kita inginkan," katanya.

 

Posisi indeks dolar AS

29 September

(Pk. 12.52 WIB)

95,480

(+0,05%)

28 September

95,431

(-0,00%)

27 September

95,435

(+0,14%)

26 September

95,297

(-0,19%)

23 September

95,477

(+0,03%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg Dollar Index

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini