Sejarah Kuliner Nusantara Bisa Menjadi Nilai Jual

Bisnis.com,01 Okt 2016, 14:04 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Aneka makanan Nusantara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Festival kuliner dan belanja terbesar di Indonesia digelar di 85 pusat perbelanjaan yang tersebar di 12 Provinsi selama sebulan penuh, yakni 27 September - 27 Oktober 2016.

Kegiatan yang digelar Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) itu, dinilai mampu mengangkat potensi wisata kuliner Tanah Air.

Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nasional Kemenpar Watie Muerani mengajak masyarakat turut mempromosikan kuliner Nusantara melalui media sosial. Namun, promosi kuliner tidak hanya soal citarasa makanan, tetapi mencakup sejarah kuliner.

Menurutnya, sejarah di balik kuliner justru mampu menjadi nilai jual sehingga menarik perhatian wisatawan. Penyelenggaraan di sejumlah pusat perbelanjaan juga dianggap menjadi lokasi yang strategis untuk menarik perhatian wisatawan.

"Saatnya tidak hanya rasa, tetapi apa yang ada dalam kuliner itu perlu dipromosikan melalui media sosial yang kemudian menjadi viral," tuturnya saat pembukaan Festival Kuliner Nusantara di Pondok Indah Mall, Jakarta.

General Manager PIM Eka Dewanto menyebut ada 13 tenant yang berpartisipasi dalam Festival Kuliner Nusantara di Pondok Indah Mall. Sejumlah tenant ini menyajikan beragam menu makanan serta minuman yang unik dan otentik khas Nusantara.

Beberapa diantaranya adalah nasi sayo, barramundi panggang pacak, randang itam, nasi goreng roa, nasi pindang bandeng, dan lain lain.

Eka mengatakan setiap hari Pondok Indah Mall dikunjungi oleh 80.000 orang perharinya. Dia meyakini 10% dari jumlah pengunjung menjadi pasar potensial bagi Festival Kuliner Nusantara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini