Hujan Bantu Kurangi Titik Api Kebakaran Hutan & Lahan di Riau

Bisnis.com,01 Okt 2016, 14:58 WIB
Penulis: Newswire
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara

Kabar24.com, PEKANBARU - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Sabtu (1/10/2016) membantu mengurangi titik api yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan yang saat ini terjadi di sejumlah Kabupaten di Riau.

"Berdasarkan laporan tim di lapangan titik api jauh berkurang. Sebagian besar bahkan hanya menyisakan asap tipis," kata Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas) siaga darurat Karhutla Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Sabtu (1/10/2016).

Dia menjabarkan di wilayah Rokan Hilir tepatnya di Kecamatan Kubu dan Tanah Putih berangsur padam dan menyisakan asap tipis. Padamnya titik api di wilayah tersebut setelah tim udara Satgas mengerahkan dua helikopter guna operasi pengeboman air dan dibantu hujan yang mengguyur sejak Jumat (30/9) malam.

Selain Rokan Hilir, titik api yang sebelumnya terpantau di Bagan Sinembah, Rokan Hulu dan Tasik Serai serta Bukit Batu Bengkalis berangsur padam. Sebelumnya tujuh helikopter diterbangkan ke tiga kabupaten tersebut pada Jumat kemarin.

Wilayah Rokan Hilir, Bengkalis dan Rokan Hulu kembali terpantau memiliki titik api setelah cuaca panas dan kering melanda lebih kurang sepekan terakhir pada September 2016. Memasuki awal Oktober, BMKG memantau hujan terjadi hampir merata di seluruh Riau dan mengatasi Karhutla di tiga wilayah tersebut.

"Hujan diprediksi masih akan terus terjadi di Riau bagian utara, tengah, selatan dan pesisir Riau," kata Kepala Seksi Analisa Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi.

BMKG Stasiun Pekanbaru sebelumnya memprediksi bahwa Provinsi Riau memasuki musim hujan pada Oktober dan November.

Dalam kunjungannya ke Pekanbaru akhir pekan lalu, Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung mengatakan akan mempertimbangkan untuk mencabut status siaga darurat Karhutla yang berakhir 30 November mendatang.

Meski begitu, pihaknya masih akan terus mengevaluasi hal tersebut mengingat beberapa hari terakhir ternyata titik-titik api masih bermunculan meski dalam skala kecil. Data yang dihimpun dari Satgas siaga darurat, Karhutla yang terjadi hampir merata di Riau sejak Januari 2016 hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare.

Sementara itu, sejauh ini Polda Riau telah menetapkan 94 tersangka dalam perkara Karhutla termasuk dua diantaranya korporasi, PT WSSI dan PT SSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini