GENCATAN SENJATA SURIAH: AS-Rusia Setop Perundingan

Bisnis.com,04 Okt 2016, 13:20 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Serangan bom Sayyidah Zaynab, Suriah/Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON -  Amerika Serikat telah menghentikan perundingan dengan Rusia mengenai pemulihan gencatan senjata di Suriah, kata Departemen Luar Negeri di Washington.

AS menyalahkan Moskow karena peran militernya dalam serangan terhadap Kota Aleppo di Suriah.

Keputusan tersebut diambil setelah ancaman dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry pekan lalu bahwa Washington makin kehilangan kesabaran dengan Moskow mengenai masalah Suriah dan menimbulkan tantangan baru dalam prospek penyelesaian politik bagi konflik lima-tahun Suriah.

"Ini bukan keputusan yang diambil dengan mudah," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. AS menuduh Rusia gagal melaksanakan komitmennya mengenai kesepakatan gencatan senjata mengenai Suriah, yang dicapai pada September.

Rusia "tidak bersedia dan juga tak mampu menjamin kepatuhan pemerintah Suriah bagi pengaturan yang disepakati Moskow", ia menambahkan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS tersebut juga menuduh Moskow dan Damaskus mengincar daerah sipil dan prasarana penting seperti rumah sakit dan menghalangi bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil yang memerlukan.

Sebagai bagian dari keputusan pada Senin, AS akan menarik personel yang telah dikerahkan sebagai persiapan bagi kemungkinan pembentukan Pusat Pelaksanaan Bersama dengan Rusia.

Namun, Kirby mengatakan AS akan terus memanfaatkan saluran komunikasi yang dibuat dengan Rusia untuk operasai peredaan konflik dan kontra-teror di Suriah "untuk menjamin keamanan personel militer kami masing-masing dan memungkinkan perang melawan Da'esh (IS)".

"Kesabaran setiap orang dengan Rusia mulai hilang," kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest pada Senin. Ia menuduh Moskow memandang ringan perang melawan IS dan melakukan pemboman membabi-buta sehingga menewaskan warga sipil serta menyerang rumah sakit di Suriah.

"Tak ada lagi yang akan dibicarakan oleh Amerika Serikat dengan Rusia," kata Earnest.

Pada 10 September, Rusia dan AS mengumumkan kesepakatan bersejarah mengenai gencatan senjata di seluruh Suriah, yang diharapkan oleh kedua negara itu akan mengarah kepada kerja sama militer negara mereka guna mengakhiri lebih dari lima tahun pertumpahan darah di Suriah.

Namun, gencatan senjata berjalan dalam beberapa jam pertama setelah kesepakatan gencatan senjata satu-pekan berakhir pada 19 September. Kedua pihak saling melontar tuduhan mengenai kegagalan melaksanakan kesepakatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini