Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., diminta oleh kuasa perwakilan pemegang saham mayoritas untuk lebih agresif dengan meningkatkan pangsa pasar domestik menjadi 50% pada masa mendatang dari posisi 44% pada saat ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan perseroan dapat lebih agresif lagi dalam pasar penerbangan domestik dan internasional.
“Pangsa pasar domestic Garuda dan Citilink 44%. Ibu Menteri maunya kita harus di atas 50%. Kita juga diminta untuk menghitung lebih detil untuk roadmap ke depan penguatan menuju market share di atas 50%,” paparnya di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (4/10/2016).
Berdasarkan data perseroan untuk investor, pangsa pasar emiten berkode saham GIAA itu di pasar domestik sebesar 40,5% per Juni 2016 atau turun dibandingkan dengan 44,4% pada Juni 2015. Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar internasional 26,5% per Juni 2016 atau turun dibandingkan dengan 27,8% per Juni 2015.
Arif mengatakan Menteri Rini mengarahkan Garuda Indonesia agar lebih agresif dalam hal penambahan jumlah pesawat. Menurutnya, Garuda Indonesia diharapkan menambah jumlah pesawat berbadan kecil (narrow body).
“Kita kan sudah pesan pesawat Boeing 737 MAX sekitar 50 tambahan, Citilink juga pesan Airbus A320 sebanyak 50 pesawat. Menurut Ibu Menteri, kita perlu lebih agresif untuk penambahan narrow body supaya kita lebih kuat, benar-benar memperkuat jaringan domestik dan terjangkau lebih banyak lagi,” katanya.
Berdasarkan data perseroan, Garuda Indonesia memperkirakan memiliki 197 pesawat sampai akhir 2016. Jumlah itu terdiri dari 144 pesawat Garuda Indonesia dan 53 pesawat Citilink. Pesawat Garuda itu terdiri dari 108 pesawat narrow body dan 36 pesawat berbadan lebar (wide body).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel