Bisnis.com, SOLO - Sebanyak 201 keluarga di wilayah Kota Surakarta menerima bantuan sosial dan pangan melalui uji coba penyaluran sistem nontunai yang dikelola PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng.
Diah Widiastuti, Lurah Kratonan, Kota Surakarta, memerinci penerima bansos pangan dan sosial itu sebelumnya telah mengikuti uji coba penerimaan nontunai tahap pertama pada 7 September 2016.
"Program penyaluran bansos nontunai merupakan transformasi program beras sejahtera dengan nilai bantuan Rp220.000 per nama. Bantuan bisa dibelanjakan melalui agen khusus yang sudah ditunjuk," ujarnya saat program uji coba penyaluran nontunai bansos tahap kedua di Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, Surakarta, Rabu (5/10/2016).
Menurutnya, melalui pola pemberian bantuan nontunai, penerima manfaat bisa leluasa memilih bahan pangan yang akan dibelanjakan sesuai kebutuhannya, tidak dibatasi kebutuhan pokok.
"Bantuan pangan masing-masing senilai Rp110.000 dapat ditukarkan dengan voucher pangan dan bisa diambil dalam bentuk beras dan susu atau lainnya, bantuan sosial jumlahnya Rp100.000."
Diah mengatakan tujuan pemberian bansos nontunai selain mendukung program pemerintah, secara khusus membantu perangkat di wilayah sehingga lebih mudah dalam pemantauan penerimaannya.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno berharap uji coba bansos nontunai akan terus diterapkan sebagai dukungan terhadap program laku pandai yang digulirkan pemerintah.
"Dengan sistem penerimaan nontunai dibantu agen khusus, para penerima babas memanfaatkan bantuan dan harapannya membantu menjadi lebih cermat dalam mengelola arus kas rumah tangga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel