Investor China tertarik Investasi di Pariwisata dan Pertanian NTB

Bisnis.com,06 Okt 2016, 14:00 WIB
Penulis: Eka Chandra Septarini
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu NTB Chairul Mahsul bersama Konjen RRT Wong Li Ping dan Ketua Kadin Pengusaha RRT di Indonesia Zhong Min dalam konferensi pers usai pembukaan Forum Kerja Sama dan Investasi Daerah NTB di Mataram, Kamis (6/10/2016)./Eka Chandra Septarini-Bisnis

Bisnis.com, MATARAM – Sektor pariwisata dan pertanian di Nusa Tenggara Barat nampaknya menarik minat investor asal Tiongkok untuk berinvestasi.

Konsulat Jendral RRT Wong Li Ping mengatakan pihaknya berencana untuk menanamkan modal terkait dengan pembangunan infrastruktur dasar yang bisa menunjang pariwisata di wilayah NTB khususnya di Pulau Lombok.

“Saat ini yang datang ada 40 orang perwakilan dari 20 perusahaan besar di Tiongkok yang berencana berinvestasi di sini. Saya kira peluangnya sangat baik mengingat masih banyak sektor yang belum tersentuh oleh investor,” ujar Wong Li Ping kepada media di Mataram, Kamis (6/10/2016).

Wong belum menyebutkan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan oleh pengusaha asal negeri panda tersebut. Namun, besaran nilai investasi sangat bergantung dari jenis proyek yang akan dibiayai dan juga kesepakan dengan perusahaan investor.

“Sejauh ini saya belum dapat mengatakan nilainya. Semua akan sesuai dengan berjalannya waktu. Selain itu masing-masing perusahaan juga punya keinginan yang berbeda-beda,” ujar Wong.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu NTB Chairul Mahsul mengatakan ada tiga kawasan yang ditawarkan kepada investor Tiongkok yaitu kawasan KEK Mandalika, Kawasan Samota (Teluk Saleh, Moyo, dan Tambora), serta kawasan Global Hub di wilayah Bandar Kayangan.

Lebih lanjut Chairul mengatakan pada tahun 2016 investasi ditargetkan sebesar Rp10 triliun dengan realisasi hingga Juni 2016 baru sebesar Rp5 triliun.

“Kalau saya mengibaratkan, investasi kan ibarat mencari jodoh, nanti masalah menikah dan punya anak itu kan ada prosesnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini