Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2020, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) bertekad sebagai bank terdepan dalam layanan keuangan digital.
Direktur BRI Sis Apik mengatakan pada masa depan dunia digital akan jadi tumpuan perbankan. Oleh karena itu, pihaknya ingin membangun ekosistem digital sedini mungkin agar dapat bersaing.
"Caranya dengan mengajak masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi digital. Ini merupakan edukasi. Diharapkan nanti masyarakat sudah punya culture untuk digital economy," katanya dalam konferensi pers BRIindocomtech 2016 di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Sis optimistis target full digital di 2020 dapat tercapai meskipun pangsa pasar mereka 73% adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pasalnya, mereka punya satelit BRIsat yang tak dimiliki bank lain. Sehingga nasabah mereka yang ada di pelosok Indonesia dapat diedukasi agar paham layanan keuangan digital.
Selain itu, bank pelat merah ini juga memperkenalkan aplikasi e-pasar. Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso menjelaskan aplikasi tersebut ditujukan untuk pedagang kecil seperti di pasar tradisional agar lebih akrab dengan layanan digital.
Di samping itu, untuk masyarakat urban BRI gencar mengampanyekan gaya hidup cashless. Salah satunya dengan mengajak nasabah menggunakan uang elektronik atau e-money dalam transaksi sehari-hari.
Hingga September 2016, total uang elektronik yang dikeluarkan oleh BRI sebanyak 4.800.000 keping. Bulan ini, BRI akan mengeluarkan lagi sebanyak 205.000 kartu pada pameran teknologi informasi.
Dalam waktu dekat BRI juga akan melakukan kerja sama co-branding dengan dua bank. Masing-masing dari kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dan bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel