Agustus 2016, Penyaluran KUR Sumbar Capai Rp2,38 Triliun

Bisnis.com,07 Okt 2016, 12:08 WIB
Penulis: Heri Faisal
Salah satu kegiatan di sentra usaha kecil dan menengah bidang kerajinan/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PADANG—Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per Agustus 2016 di Sumatra Barat sudah menyentuh Rp2,38 triliun atau meningkat 225% dari tahun sebelumnya sebesar Rp733 miliar melalui tiga bank milik pemerintah.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri menyebutkan peningkatan penyaluran KUR di daerah itu ditopang kebijakan pemerintah guna memperkuat permodalan UMKM, terutama dengan subsidi bunga hanya 9%.

“Dengan subsidi bunga ini diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang terbantu permodalannya, sehingga UMKM punya daya saing,” katanya kepada Bisnis.com.

Menurutnya, pengembangan UMKM di daerah itu terkendala kemampuan modal, manajerial, pengemasan produk, hingga keterbatasan menjangkau pasar yang lebih luas.

Padahal, era persaingan bebas atau Asean Economic Community (AEC) yang sudah ditabuh tahun ini, mengharuskan produk pelaku usaha kecil di daerah bisa bersaing secara luas dengan produk negara-negara lainnya.

“Artinya, produk UMKM kita harus bagus secara kemasan, bisa jangkau pasar yang luas, dan manajemennya bagus,” ujarnya.

Dia mengatakan program pemerintah daerah sudah cukup banyak untuk pengembangan UMKM. Mulai dari pelatihan dan pembinaan, bantuan kemasan produk, hingga pemasaran melalui pameran-pameran yang dilakukan pemda.

Desmadi Idrus, Kabid Perberdayaan UMKM Diskop dan UMKM Sumbar mengungkapkan jumlah pelaku UMKM di daerah itu, saat ini sudah melebihi 900.000 pelaku usaha, atau berkisar 15% dari jumlah penduduk Sumbar yang totalnya sekitar 5 juta jiwa.

Namun, dari jumlah UMKM yang ada, baru sekitar 169.751 pelaku usaha saja yang mendapatkan akses permodalan lewat KUR, sejak program tersebut diluncurkan pada 2007 lalu.

Sementara itu, per Agustus tahun ini, total penyaluran KUR melalui tiga bank plat merah di Sumbar mencapai Rp2,38 triliun, dengan rincian BRI menyalurkan Rp1,95 triliun kepada 105.460 debitur, BNI sebesar Rp249 miliar kepada 1.135 debitur, dan Bank Mandiri mencapai Rp176 miliar untuk 4.621 debitur.

Adapun, outstanding kredit yang belum jatuh tempo dari tiga bank tersebut mencapai Rp1,95 triliun, dengan rincian BRI sebanyak Rp1,58 triliun, BNI sebanyak Rp219 miliar, dan Bank Mandiri sebesar Rp150 miliar.

“Hanya tiga bank yang menyalurkan KUR di Sumbar, satu lagi mulai September ini Bank Nagari juga salurkan. Kami ingin alokasinya terus meningkat,” katanya.

Dia mengatakan Bank Nagari atau PT BPD Sumbar ditunjuk pemerintah menyalurkan KUR di sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Sedangkan sektor perdagangan yang selama ini menjadi domain utama penyaluran kredit daerah itu tidak diberikan izin.   

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini