Lahan Kritis: 534 Ribu Hektare Lahan di Jambi Berpotensi Picu Bencana

Bisnis.com,07 Okt 2016, 16:59 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi

Bisnis.com, JAMBI - Pemprov Jambi menghawatirkan kondiri lahan kritis di provinsi itu bisa memicu bencana.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, seluas 534 ribu hektare lebih lahan di wilayah provinsi itu baik di dalam kawasan hutan maupun luar kawasan dinyatakan kritis.

"Jika tidak dilakukan langkah-langkah tepat, dikhawatirkan luasan kawasan kritis ini akan terus bertambah," katanya usai membuka kuliah umum dan penanaman pohon sebagai implementasi MoU Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan beberapa perguruan tinggi di Jambi, Jumat (7/10/2016).

Gubernur mengatakan kondisi lahan kritis dapat memicu bencana seperti banjir, longsor dan kekeringan. Sebab itu perlu upaya meminimalisir meluasnya lahan kritis.

"Walaupun kawasan hutan di Jambi masih cukup luas, tutupan hutan terus mengalami penurunan dari tahu ke tahun," ujarnya.

Guna menjaga kelestarian hutan sekaligus mencegah meluasnya kerusakan hutan dan lahan, maka dilakukan beberapa upaya. Salah satunya kata Zola melalui rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).

RHL dilakukan dalam rangka memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung penyangga kehidupan tetap terjaga.

"Lebih spesifik lagi tujuan rehabilitasi hutan dan lahan adalah untuk menurunkan degradasi hutan dan lahan, serta memulihkan lahan-lahan rusak atau lahan kritis agar dapat berfungsi sebagai media produksi dan media tata air," katanya.

Zola menyebutkan Jambi memiliki kawasan hutan yang cukup luas, mencapai 2,098 juta hektare lebih, atau lebih dari 40% dari total luasan wilayah daratan Provinsi Jambi.

Untuk menjaga kelestarian kawasan hutan dan meluasnya lahan kritis, kata Zola, diperlukan langkah tepat dan komprehensif serta terintegrasi dengan melibatkan semua pihak.

Zola mengatakan penanaman pohon di kawasan kampus Universitas Jambi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pemahaman, sekaligus mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif semua pihak dalam upaya memasyarakatkan gerakan menanam dan memelihara pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini