DEBAT CAPRES AS: Trump Tegaskan Beda Pendapat Dengan Wakilnya

Bisnis.com,10 Okt 2016, 13:10 WIB
Penulis: Juli Etha Ramaida Manalu
Mike Pence dan Donald Trump/abcnews

Kabar24.com, JAKARTA - Calon Presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump, di depan umum, menyatakan pendapat berbeda dengan wakilnya Mike Pence terkait cara menangani perang yang terjadi di Suriah.

Komentar yang bertolak belakang tersebut disampaikan dalam debat calon presiden pada Minggu (9/10/2016) waktu setempat.

 “Kami belum berbicara [terkait hal ini] dan saya tidak setuju,” sebut Trump merespons pertanyaan dari moderator terkait pernyataan Pence bahwa Amerika harus siap untuk mengerahkan kekuatan dalam menghadapi target militer Suriah di bawah komando Presiden Bashar al-Assad seperti dikuitp dari Reuters, Senin (10/10/2016).

 “Saya yakin kita harus mengalahkan ISIS,” kata calon presiden dari Partai Republik tersebut dalam debat dengan rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton, mengacu pada kelompok gerilya yang dihadapi oleh pasukan Presiden Assad.

Namun, dalam debat wakil presiden minggu lalu, Pence mengutarakan pendapat yang berbeda dengan Trump ketika dia mengecam Presiden Rusia Valdimir Putin atas campur tangan dalam perang sipil di Rusia dan mendukung Assad.

 “Pemimpin Rusia yang kerdil dan kerap mengintimidasi saat ii mendikte Amerika Serikat,” kata Pence.

Pesawat perang Rusia telah menyerang beberapa titik tempat para gerilyawan ISIS guna mendukung pemerintahan Assad.

Di sisi lain, Clinton juga mengkritik Trump yang memuji Putin. Clinton menyebutkan bahwa hubungan Trump dengan pemimpin Rusia tersebut terlalu nyaman.

Setelah debat yang dilakukan pada Minggu (9/10/2016), Pence mencuit: “Selamat kepada partner saya @realDonaldTrump atas kemenangan dalam debat!”

 Dia juga menambahkan: ”bangga menjadi partner Anda.”

Kampanye Trump menghadapi krisis sebulan sebelum pemilihan yang akan berlangsung pada 8 November nanti setelah kebanyakan anggota Partai Republik membatalakan dukungan mereka bagi sang pebisnis miliuner tersebut karena merebaknya rekama yang memuat komentar vulgar Trump tentang wanita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini