Fitch Ratings: Prospek PT Alam Sutera Realty (ASRI) Masih Negatif

Bisnis.com,11 Okt 2016, 23:36 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Pembangunan properti residensial dan perkantoran di Jakarta Pusat/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menegaskan peringkat B+ dengan prospek negatif untuk PT Alam Sutera Realty Tbk. Peringkat berpotensi dipangkas jika kinerja prapenjualan perseroan tidak sesuai harapan.

Dalam publikasi Fitch yang terbit Selasa (11/10/2016), peringkat yang disandang Alam Sutera mencerminkan pandangan Fitch atas pencapaian prapenjualan atau marketing sales yang lemah dalam 18 bulan terakhir hingga Agustus 2016.

Tahun ini, Alam Sutera membidik perolehan prapenjualan sebanyak Rp5 triliun. Sementara itu, hingga paruh pertama tahun ini pencapaian prapenjualan baru mencapai Rp966 miliar atau 19,32% dari target.

"Fitch mungkin menurunkan peringkat Alam Sutera jika perusahaan tidak memperbaiki prapenjualan sedikitnya Rp3,5 triliun di akhir 2017 atau jika rasio prapenjualan dibandingkan dengan utang masih lebih rendah dari 0,6x," jelas Fitch.

Fitch mencatat, dalam delapan bulan 2016, Alam Sutera mencatat prapenjualan sebayak Rp1,2 triliun atau 23% dari target. Kinerja yang terbilang rendah ini disebabkan oleh permintaan properti yang lemah di samping porsi penjualan properti Alam Sutera didominasi properti komersial.

Menurut Fitch, Alam Sutera sulit untuk menjual proyek perkantoran mereka di kawasan pusat bisnis Jakarta seiring pasar perkantoran yang tengah tertekan karena kelebihan pasokan. 

Kendati demikian, Fitch mengestimasi penjualan Alam Sutera akan lebih baik pada tahun depan seiring dengan perbaikan sentimen ekonomi dalam negeri. Arus kas Alam Sutera juga diprediksi lebih lancar berkat tambahan pendapatan dari penjualan lahan ke China Fortune Land Development.

Per Juli 2016, Alam Sutera menerima setoran jaminan sebesar Rp1,45 triliun dari China Fortune. Jaminan tersebut merupakan modal awal untuk menggarap proyek hunian di Pasar Kemis, Tangerang.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini