Bisnis.com, JAKARTA- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin atau Selasa pagi WIB, didorong faktor teknikal selama perdagangan liburan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$8,5 atau 0,68% menjadi menetap di US$1.260,4 per ounce, seperti dikutip Antara, Selasa (11/10/2016).
Volume perdagangan tipis karena bank-bank AS tutup untuk liburan Hari Columbus. Penguatan teknikal memberikan dukungan terhadap logam mulia karena para analis mencatat bahwa emas berjangka naik di atas garis rata-rata pergerakan 200-hari.
Prospek untuk logam mulia tetap suram bagi para pedagang jangka panjang karena banyak investor percaya bahwa kenaikan suku bunga AS yang kian dekat, ekonomi AS yang lebih kuat, dan berkurangnya kekhawatiran atas pemilihan presiden AS akan mendorong investor menjauh dari aset "safe haven" logam mulia.
Emas juga dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,41% menjadi 96,93 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.
Pasar sedang menunggu rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan bank sentral AS September pada Rabu. Selain itu, klaim pengangguran akan yang dirilis pada Kamis, dan indeks harga produsen dan laporan penjualan ritel pada Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel