NGK Luncurkan Busi Motor Ramah Lingkungan

Bisnis.com,13 Okt 2016, 14:15 WIB
Penulis: Yusran Yunus
./.

Bisnis.com, JAKARTA- Daya pacu mesin motor Honda tipe ESP diyakini semakin tangguh dengan kehadiran busi berteknologi tinggi terbaru produksi PT.NGK Busi Indonesia, MR9C-9N.

Enhance Smart Power (ESP) merupakan teknologi turunan dari mesin Honda Vario atau Beat yang terkenal dengan fitur ACG dan ISS, yang menjadikan mesin lebih responsif dengan akselarasi tinggi.

Untuk mesin yang berkapasitas 110 cc diklaim mampu menyumbang efisiensi bahan bakar sebesar 7% dari versi Non ISS dan mampu berlari hingga 100 km/jam. Dari segi komponen, Honda ESP terbaru ini akan lebih awet dan ramah lingkungan.

Selain pada Honda Vario dan Beat, busi NGK dengan tipe MR9C-9N ini juga sudah disematkan langsung dari pabrik pada sebagian motor Honda seperti CBR 150 maupun Scoopy.

Assistant Marketing Manager NGK Busi Indonesia, Mahesa Argha Yudha mengatakan busi MR9C-9N dirancang khusus untuk menyesuaikan permintaan teknologi dari Honda yang mengusung tema ramah lingkungan.

Busi ini merupakan generasi terbaru dari tipe sebelumnya, CPR9EA-9 dengan beberapa perubahan dan penyesuaian (improvement) dengan konsentrasi pada peningkatan efek erosi sebesar 40% pada elektroda, sehingga diharapkan mampu bertahan pada efek oksidasi yang diakibatkan dari proses pembakaran.

Adapun improvement yang dilakukan diantaranya material bahan penyusun dan penampang elektroda.

Pada tipe CPR9EA-9, paparnya, nikel yang digunakan adalah nikel berjenis standar sehingga durability yang tercapai tidak  sebagus tipe MR9C-9N.

"Nikel jenis baru ini mengalami sedikit perubahan dengan memperkecil diameternya dengan harapan proses transfer kelistrikan antar elektroda bisa lebih fokus dan proses pengapian lebih sempurna," ujarnya, Kamis (13/10/2016).

Dia menjelaskan dalam soal penampang elektroda, MR9C-9N memiliki elektroda ground yang bersudut dengan bentuk semi silindris dibandingkan dengan tipe sebelumnya yang berbentuk kotak.

"Perubahan bentuk ini berdampak pada proses pressure atau tekanan yang terjadi pada saat busi melahirkan percikan api diantara kedua elektrodanya, sehingga api yang dihasilkan lebih efektif dalam proses penyebarannya dibandingkan dengan tipe sebelumnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini