Mengapa hidup ini semakin beban? Ini ada hubungan dengan pola pikir kita tentang rejeki.
Saking ruwetnya memikirkan rezeki kita pun sempat berpikir ada tuyul dan mbak yul. Pikiran kita kacau ditakuti dengan jin dan jun.
Contoh konkretnya begini. Tadi pagi saya ada di perlintasan kereta api. Di tengah-tengah, kereta melintas dengan suara ning nong ning nong, beberapa sepeda motor menerobos lintasan. Jadi pola pikir kita tentang rezeki itu seperti adu cepat rebutan.
Saat pindah kereta di Tanah abang, kereta dari Serpong tiba. Antara penumpang Keluar dan yang masuk beradu di pintu kereta. Apa jadinya ? Orang bertabrakan satu sama lainnya. Dianggapnya rejeki itu adu cepat.
Apakah kalau penumpang beradu cepat saling tabrakan antara penumpang turun dan naik maka berakibat semakin cepat? Tidak, bukan?
Jadi rejeki bukan rebutan. Bila rejeki rebutan maka akibatnya seperti perempatan macet semuanya kendaraan maju. Jadi, rejeki itu ada syaratnya. Penumpang turun dulu dan diberi jalan. Bila kita tidak membuka jalan bagi orang lain, maka terjadi tabrakan rejeki.
Rejeki itu syaratnya adalah rahmat. Nah sifatnya rahmat itu kita tidak paham. Kita mencari rahmat bukan rebutan tapi kita menolong pihak lain. Dalam dunia penuh 6 miliar manusia, syaratnya rejeki itu adalah pengampunan pertolongan anda kepada orang lain.
Itu seperti aturan penumpang kereta. "Dahulukan penumpang turun sebelum Anda masuk."
Menguntungkan orang lain lebih dulu akan menguntungkan kita sendiri. Rejeki itu tidak ada batas nya selama kita berikan kepada orang lain.
Loh pak, kok orang lain sih? Kapan kita kebagian, bagian, gian...? (suaranya echo).
Mengapa konsep rejeki sebagai pengampunan pertolongan Anda kepada orang lain itu bisa simple sederhana tapi sering terlupakan? Karena setiap hari kita dicekoki dengan iklan dengan tawaran, dengan agen properti dengan sales motor, sales mobil seolah hidup ini adalah untuk Anda, untuk ego Anda, untuk Anda shopping. Padahal, no, no, tidak.
Makanya orang buta bekerja sama dengan orang buntung, karena itu artinya rejeki datang sebagai rahmat pengampunan itu artinya Anda mengikat relationship dengan orang terdekat.
Jadi bonusnya relationship adalah rahmat. Rahmat itu adalah kebaikan hati manusia satu dengan manusia lain. Inilah rahasia sebenarnya kekuasaan adalah relationships ikatan berkah berbasis pengorbanan berbasis pertolongan satu sama lainnya.
Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang" dan "Relationship Ikatan Pemekaran Berkah" yang segera terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel