Kongres PSSI Dipindah, Panitia di Makassar Rugi Besar

Bisnis.com,14 Okt 2016, 01:38 WIB
Penulis: Newswire
Menpora Imam Nahrawi/Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, MAKASSAR - Panitia lokal (panlok) pelaksanaan Kongres PSSI Makassar rugi besar akibat keputusan pemindahan lokasi kongres ke Jakarta yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober 2016.

Ketua Panitia Lokal Kongres PSSI Yusuf Gunco mengaku pihaknya sudah menyiapkan kongres di Kota Daeng dengan progres sudah 75 persen.

"Orang Makassar tidak pernah membahas soal kerugian, namun itu pertaruhan harga diri. Jadi, ketika ditanya berapa kerugian yang kita derita, maka hal itu sudah menyangkut soal harga diri," katanya pada Kamis (14/10/2016).

Dia menjelaskan pihaknya selama ini memang terus bergerak dalam mempersiapkan segala keperluan. Panlok juga telah menyiapkan hotel pelaksanan, umbul-umbul atau alat peraga, dan pihak keamanan yang mencapai 150 orang.

Khusus untuk hotel, pihaknya juga telah memutuskan untuk memindahkan dari yang sebelumnya direncanakan di Novotel Makassar dipindahkan ke Four Point yang memang memiliki gedung meeting yang lebih luas.

Pihaknya juga baru saja mengumpulkan sebanyak 200 panitia dari berbagai daeah untuk hadir dan merampungkan persiapan yang tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

"Kita kemarin sudah rapat bersama panitia lokal sebanyak 200 orang. Pelaksanaan kongres Makassar merupakan keinginan bersama sehingga bisa mendapatkan banyak orang untuk datang. Ini semua dikarenakan animo masyarakat Sulsel khususnya Makassar yang begitu menginginkan pelaksanaan kongres," ujarnya.

Pihaknya juga begitu kecewa dan kaget setelah tiba-tiba ada keputusan untuk memindahkan lokasi kongres ke Jakarta. Apalagi selama ini hanya ada dua lokasi yang sering disebut-sebut yakni Makassar dan Yogyakarta yang menjadi keinginan Kemenpora.

"Kita ini seperti kena petir di siang bolong. Kita semua berpolemik Makassar dan Yogyakarta, namun tiba-tiba diputuskan dipindahkan ke Jakarta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini