Baru 12,5% Bankir yang Bersertifikat

Bisnis.com,14 Okt 2016, 07:55 WIB
Penulis: Ihda Fadila

Bisnis.com,JAKARTA—Jumlah bankir yang telah teruji memiliki standar kompetensi melalui program sertifikasi masih terlalu minim.

Direktur Standarisasi dan Kompetensi Kementerian Ketenagakerjaan Suhadi mengatakan baru sekitar 12,5% bankir yang telah melakukan sertifikasi profesi perbankan, yang meliputi kompetensi secara teknis dan manajerial kepemimpinan. Adapun Kemenaker mencatat, total jumlah bankir di Indonesia sebanyak 531.225 orang.

Di sisi lain, Suhadi menambahkan, jumlah bankir di Indonesia akan terus bertambah. Bahkan, hingga 2020, jumlah bankir yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 700.000 orang.

“Dengan begitu, tantangannya sertifikasi kompetensi para bankir ini dan persaingannya di dunia karir,” ujarnya saat memberi sambutan pada Indonesia Banking Human Capital Conference, Kamis (13/10/2016).

Selain persaingan dengan sesama bankir domestik, Suhadi mengatakan persaingan juga dihadapi dengan sumber daya manusia dari luar negeri atau asing. Pasalnya, dia menilai Indonesia merupakan destinasi favorit asing untuk melakukan investasi.

Dengan masuknya investasi asing tersebut, tenaga kerja asing pun akan terbawa ke dalam negeri. Dengan demikian, persaingan tenaga kerja dipastikan akan lebih ketat. Adapun saat ini, Kemenaket mencatat jumlah tenaga kerja asing di perbankan Indonesia sebanyak 76 orang.

Suhadi mengatakan, sertifikasi merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan sumber daya manusia perbankan yang berkualitas dan berdaya saing.  Adapun untuk mewujudkan sumber daya manusia yang lebih bersaing tersebut, Kemenaker menyiapkan berbagai langkah strategis, yaitu percepatan peningkatan kompetensi, percepatan sertifikasi, serta pengendalian terhadap tenaga kerja asing.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan pembentukan SDM yang berkualitas mendesak diperlukan, terutama dalam menghadapi ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) yang bakal mulai berlaku pada 2020 mendatang.

“Tentu saja kalau bicara SDM, perlu dipersiapkan sedemikian rupa sehingga pada waktunya Indonesia punya daya saing yang kuat. Dengan begitu Indonesia jadi pusat kegiatan banyak area. Ini langkah yg diperlukan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini