Analis: Kucuran Kredit Sindikasi untuk Grup Bakrie Meski Hati-hati

Bisnis.com,14 Okt 2016, 17:20 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Ilustrasi kredit/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas media milik Grup Bakrie, PT Visi Media Tbk. (VIVA), tengah bernegosiasi dengan beberapa bank guna mencari dana segar untuk refinancing utang TV One dan ANTV. Analis menilai penyaluran kredit kepada Grup Bakrie harus diberikan perhatian khusus.

Dalam riset yang diterima, Jumat (14/10/2016), kredit sindikasi kepada VIVA senilai Rp1,57 triliun dengan porsi bank masing-masing Bank Negara Indonesia (BNI) Rp900 miliar, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp500 miliar, BPD Sumsel Babel Rp100 miliar, BPD Jambi Rp75 miliar.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Andy Ferdinand mengungkapkan pemberian kredit kepada VIVA harus menjadi perhatian. Sebelumnya, emiten bersandi saham BBNI pernah menyalurkan kredit kepada PT Trikomsel dan menjadi kasus NPL (nonperforming loan). Menurutnya, manajemen harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.

Bila kredit sindikasi tersebut jadi diperoleh VIVA, dana itu akan dibayarkan kepada Credit Suisse untuk membayar utang valuta asing (valas) sebesar Rp2,1 triliun. Andy mengungkapkan kredit VIVA kepada Credit Suisse masih dalam kategori lancar.

"Apabila utang  Rp900 miliar ini default pada tahun depan, sensitivity analysis kami menunjukkan NPL akan lebih tinggi 0,2%, laba bersih FY17 akan lebih tinggi 7% dan target price akan lebih rendah 3% dari estimasi saat ini dengan mengasumsikan coverage ratio yang sama," ungkapnya dalam riset.

Riset Samuel Sekuritas memproyeksikan laba BBNI pada 2016 dan 2017 mencapai Rp10,59 triliun dan Rp13,53 triliun, sedangkan pre provisioin profit masing-masing Rp19,74 triliun dan Rp22,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini