KABAR THAILAND: Raja Bhumibol Wafat, Wakil Sementara Ditunjuk

Bisnis.com,15 Okt 2016, 11:33 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Foto Raja Bhumibol Adulyadej di satu jalan di Bangkok, Thailand./.Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala dewan penasehat kerajaan Thailand ditunjuk sebagai wakil sementara di tengah kedukaan atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Penunjukkan sementara itu dilakukan untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di negara monarki tersebut, sembari menunggu pengangkatan anak Raja Bhumibol sebagai raja baru.

Bhumibol, raja di negara monarki dengan masa kepemimpinan terlama di dunia, menghembuskan nafas terakhir pada usia ke-88 di Bankok Hospital, Kamis (13/10/2016).

Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/10/2016), sebelum fajar menyingsing, masyarakat Thailand menyalakan lilin dan membacakan doa di tepi sungai Bangkok yang bersisian dengan Istana Agung, tempat jenazah raja disemayamkan selama berbulan-bulan sebelum dikremasi sesuai tradisi kerajaan.

Pemerintah Thailand mengatakan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk sementara waktu ingin meratapi kedukaan bersama masyarakat.

Dengan begitu, suksesi kepemimpinan di Kerajaaan Thailand baru akan dilakukan kemudian ketika parlemen akan mengundang Maha untuk naik tahkhta menjadi raja baru.

Dalam satu wawancara yang disiarkan di televisi negara, Jumat (14/10/2016), Wakil Perdana Menteri Thailand Wissanu Krea-ngam mengatakan bukannya tidak ada ketidakpastian terkait suksesi raja baru, tetapi untuk sementara kepala dari dewan penasehat kerajaan mesti mengisi kekosongan itu sebagai wakil.

“Harus ada wakil untuk saat ini agar tidak membuat celah kekosongan," kata Wissanu.

"Meskipun tidak ada masalah, sebab kami memiliki jawaban yang jelas, kepala dewan penasehat harus menjadi wakil sementara."

Menurut Wissanu, hal itu pun tidak akan dilakukan untuk waktu yang lama.

Kendati tidak menyebutkan nama calon wakil raja sementara itu, kepala dewan penasehat yang dimaksud adalah Prem Tinsulanonda yang berusia 96 tahun dan merupakan mantan panglima militer dan perdana menteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini