Impor India Diprediksi Naik, Harga CPO Bakal Lanjutkan Kenaikan

Bisnis.com,16 Okt 2016, 17:30 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Impor minyak kelapa sawit atau CPO dari India diperkirakan meningkat untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir akibat menyusutnya persediaan dan peningkatan permintaan menjelang festival. Sentimen ini memberikan dorongan positif terhadap harga CPO.

Pada penutupan perdagangan bursa Malaysia, Jumat (14/10), harga CPO untuk kontrak teraktif Desember 2016 meningkat 47 poin menuju 2.665 ringgit (US$632,64) per ton.

Survei Bloomberg memaparkan impor CPO Negeri Hindustan pada September diperkirakan naik 2,1% menjadi 800.000 ton. Angka ini merupakan peningkatan pertama sejak April 2016.

Total impor minyak nabati pada bulan lalu diprediksi sejumlah 1,36 juta ton, meningkat 12% (mom). Adapun data impor resmi dari Solvent Extractors’ Association (SEA) of India akan dirilis pada pertengahan Oktober ini.

Nagaraj Meda, managing director TransGraph Consulting, mengatakan rebound pembelian CPO oleh India sebagai konsumen terbesar di dunia membantu harga tetap meningkat meski terhadang oleh pemulihan produksi. Dampak cuaca kering akibat El Nino sebelumnya mengganggu proses penanaman di Indonesia dan Malaysia pada awal tahun.

Permintaan dari India biasanya meningkat selama festival Hindu dari September--November, karena orang mengonsumsi lebih banyak makanan gorengan dan manisan. Puncak perayaan terjadi dalam Festival Diwali yang jatuh pada tanggal 30 Oktober 2016.

"Saat ini persediaan minyak nabati menipis, sehingga impor perlu digenjot untuk memenuhi permintaan domestik," tutur Meda, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (16/10/2016).

Menurut SEA, stok minyak goreng pada 1 September hanya mencapai 2,06 juta ton, turun jauh dibandingkan 1 Januari sejumlah 2,51 juta ton. India memenuhi kebutuhan minyak untuk memasak melalui impor sekitar 70%.

Pasokan CPO India berasal dari Indonesia dan Malaysia, sedangkan minyak kedelai dari AS, Brasil, dan Argentina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini