STRATEGI BISNIS APARTEMEN: PPRO Bidik Penjualan Wholesale ke Investor China

Bisnis.com,17 Okt 2016, 06:44 WIB
Penulis: Rivki Maulana
./.

Bisnis.com, JAKARTA- PT PP Properti Tbk. membidik penjualan apartemen dalam jumlah besar (wholesale) ke satu perusahaan asal China.

Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk. mengatakan permintaan hunian untuk kalangan warga negara asing (WNA) cukup menjanjikan seiring pekerjaan proyek-proyek infrastruktur yang mendatangkan ekspatriat sebagai tenaga ahli.

Indaryanto mencontohkan, proyek kereta cepat Jakarta--Bandung diperkirakan akan memacu permintaan hunian dari kalangan ekspatriat karena proyek tersebut digarap perusahaan konstruksi China.

"Kami sedang pertimbangkan untuk membuat satu tower, semacam Chinese Tower," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (16/10/2016).

Apartemen khusus ekspatriat itu menurut Indaryanto akan dibangun di kawasan proyek Grand Kamala Lagoon, Bekasi. Proyek tersebut memiliki lahan seluas 28 hektare dan merupakan salah satu proyek andalah PP Properti.

Di samping itu, Indaryanto menyebut perseroan juga tengah menjajaki penjualan satu menara apartemen di Surabaya ke sebuah perusahaan asal China. Dia menerangkan, permintaan hunian dari kalangan ekspatriat cukup tinggi, didorong maraknya sejumlah proyek besar yang dikerjakan perusahaan asal China di Jawa Timur.

Indaryanto menekankan, perseroan memilih menjual unit dalam jumlah besar (wholesale) ke beberapa perusahaan ketimbang menjual ke segmen ritel.  

"Mereka sudah datang melihat proyek kami di GDL [Grand Dharmahusada Lagoon]. Kami usahakan bisa deal tahun ini," jelasnya.

Sebelumnya, Indaryanto menyebut potensi penjualan wholesale di proyek GDL ke perusahaan China Rp600  miliar. Desain menara apartemen tersebut rencananya akan dibangun setinggi 45 lantai dengan total unit sebanyak 846 unit. Namun, rancangan akhir akan bergantung dengan hasil kesepakatan final dengan calom pembeli.

Secara umum, dalam paruh pertama tahun ini jumlah tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia mencapai 43.816 pekerja. Angka ini didasarkan pada izin menggunakan tenaga kerja asing (IMTA) yang diterbitkan Kementerian Ketenagakerjaan. Adapun, tahun lalu jumlah pekerja asing yang tercatat mencapai 69.025 pekerja.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini