McDonald'S Redam Kegaduhan Soal Penampakan Badut Seram

Bisnis.com,18 Okt 2016, 17:16 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, LOS ANGELES, California - Dua merek dagang terbesar di Amerika, pedagang diskon Target dan jaringan restoran makanan cepat saji McDonald's, telah mengambil langkah untuk meredakan kegaduhan akibat adanya sejumlah penampakan badut seram sebelum Halloween pada akhir bulan ini.

Pihak Target memutuskan pada minggu lalu untuk menurunkan sejumlah topeng dan kostum badut yang mereka jual di toko-toko Amerika Serikat dan online mereka "dikarenakan keadaan saat ini," juru bicara perusahaan Joshua Thomas mengatakan pada Senin (17/10/2016) atau Selasa (18/10/2016) WIB.

Meskipun Target mendapatkan sejumlah komentar pelanggan terkait aksesoris badut seram, keputusan untuk menurunkan sejumlah topeng dari inventaris mereka berawal dari "sebuah percakapan dalam terkait bagaimana kami dapat menanggapi keadaan saat ini," kata Thomas kepada wartawan Reuters.

Penyingkiran topeng badut, yang terbatas hanya satu produk di toko dan sekitar sepuluh pilihan berbeda di toko online, hanya memberikan dampak "sangat kecil" dalam keseluruhan perlengkapan Halloween Target, Thomas menambahkan.

Target menolak untuk memberikan rincian terkait produk mana yang diturunkan namun mengatakan bahwa yang masih dijual menunjukkan sebuah badut tradisional yang senang, gembira dan memberikan gambaran yang tidak berbahaya.

Serupa dengan hal itu, McDonald's beserta para pemilik waralabanya telah mengurangi jumlah pertunjukan umum yang menampilkan para pemain yang mengenakan kostum sebagai maskot restoran itu, Ronald McDonald dalam dua minggu terakhir, menurut perusahaan itu.

Jaringan waralaba makanan cepat saji itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, "keadaan saat ini terkait penampakan badut di sejumlah masyarakat" menjadi alasan diambilnya keputusan itu.

Sejumlah laporan terkait pelaku kejahatan yang mengenakan kostum dan topeng badut mulai muncul pada Agustus akhir di sekitar Greencille, Carolina Selatan, dan sejak saat itu menyebar ke sejumlah negara bagian lainnya, yang membingungkan pihak kepolisian dan memberikan kekhawatiran bagi orang tua di negara-negara bagian itu.

Sejumlah badut dilaporkan terlihat berkeliaran dekat wilayah hutan atau di sejumlah jalan yang gelap, dan bahkan mengemudikan mobil, beberapa di antaranya menggenggam pisau atau menggunakan sejumlah uang untuk menarik anak-anak.

Fenomena itu telah menyebabkan kegaduhan di media sosial, dengan adanya tagar #IfISeeAClown (jika saya melihat badut) dan @ClownSightings (penampakan badut) meluas di Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini