Menaker Minta Jerman Kirimkan Instruktur Pelatihan Vokasi

Bisnis.com,20 Okt 2016, 18:52 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendekati sejumlah negara untuk meminta kerja sama dalam bidang pengembangan pelatihan vokasi di Indonesia, salah satunya Jerman. 

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyampaikan hal tersebut saat bertemu Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Jerman Yasmin Feheemi di Berlin, sebagai tindaklanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa waktu lalu. 

"Kita akan senang jika pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang yang menjadi prioritas Indonesia, seperti maritim, pariwisata, industri dan pertanian. Lebih cepat dikirim lebih baik," kata Hanif dalam keterangannya, Kamis (20/10/2016). 

Selain bantuan instruktur pelatihan untuk bidang prioritas, Hanif juga menyampaikan dua permintaan lainnya kepada pemerintah Jerman. 

Pertama, agar perusahaan Jerman di Indonesia ikut terlibat dalam pengembangan pelatihan vokasi di Tanah Air, yang meliputi pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri, pengakuan standar kompetensi dan sertifikasi profesi, pemagangan, dan penempatan lulusan balai latihan kerja. 

Kedua, permintaan bantuan kerja sama riset praktis dengan mensinergikan pemerintah, industri dan perguruan tinggi guna menghasilkan profil tenaga kerja terlatih yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan industri serta perubahan karakter pekerjaan di masa mendatang (future of work).

Hanif mengatakan keberhasilan pelatihan vokasi di Jerman menjadi salah satu acuan bagi Indonesia dalam mengembangkan pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja. 

Profil angkatan kerja Indonesia sendiri saat ini didominasi lulusan SD-SMP yang mencapai 62%. Pelatihan kerja, dengan melibatkan industri dan sektor swasta, dianggap merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri. 

"Di Jerman, mereka [Industri] membantu pengadaan mesin dan peralatan latihan, menyediakan instruktur, serta memberikan pendanaan bagi peserta pelatihan dengan investasi miliaran euro per tahun. Ini karena perusahaan dan industri berkepentingan untuk mendapatkan tenaga kerja terlatih dan profesional guna mendukung daya saing industri."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini