INFLASI SUMUT: Harga Cabai Merah Berangsur Turun, Minyak Goreng Naik

Bisnis.com,21 Okt 2016, 02:06 WIB
Penulis: Febriany Dian Aritya Putri
Minyak goreng curah/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - Tim Pemantau Harga Pangan Sumatra Utara mencatat menuju akhir pekan, harga cabai merah di beberapa pasar tradisional dan modern berangsur menurun dari Rp80.000 per kg menjadi Rp68.000 per kg. Kendati demikian, harga minyak goreng berpotensi naik dari Rp10.000 per kg menjadi Rp11.500 per kg.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut Gunawan Benjamin mengatakan penurunan harga cabai merah tersebut terutama karena membaiknya cuaca mulai awal pekan ini.

“Intensitas curah hujan mulai menurun, sehingga aktivitas panen dan distribusi membaik. Walaupun memang harga tersebut masih cukup mahal. Ada lagi keluhan dari para distributor yakni mereka tidak punya pendingin untuk membuat hasil panen lebih awet,” papar Gunawan, Kamis (20/10/2016).

Akibatnya, lanjut Gunawan, para distributor memilih tidak membeli hasil panen cabai merah dari petani jika cuaca mulai buruh. Tak hanya itu, petani pun merasa lebih baik menunda panen kalau cuaca masih buruk “Pemerintah perlu memiliki cold storage untuk mengatasi permasalahan pasokan ini,” tambahnya.

Adapun, untuk potensi kenaikan harga minyak goreng, menurut Gunawan terjadi karena kenaikan harga CPO. “Bahkan, harga minyak goreng ini berpotensi untuk menyentuh Rp12.000 per kg,” tuturnya.

Saat ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut terus melakukan operasi pasar, terutama untuk cabai merah di empat pasar tradisional dan dua pasar modern. Adapun, cabai merah dibanderol Rp50.000 per kg. Selain cabal merah, operasi pasar juga dilakukan untuk beberapa komoditas lain seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah dan kentang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini