Didorong Lewat KUR, Pemerintah Targetkan 2 Juta UMKM Naik Kelas

Bisnis.com,22 Okt 2016, 00:05 WIB
Penulis: Peni Widarti
Usaha mikro pedagang tahu/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah menargetkan sedikitnya ada 2 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang naik kelas sejalan dengan upaya dorongan menumbuhkan UMKM melalui pembiayaan dan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR).

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan selama ini keberadaan program KUR telah mendorong usaha mikro untuk naik kelas menjadi usaha kecil dan seterusnya dengan peningkatan mencapai 10%.

“Dari 58 juta UMKM, sekitar 90% nya merupakan usaha mikro. Padahal sekarang ini persaingan bisnis sudah di tingkat dunia. Maka sekarang ini bagaimana agar usaha mikro ini bisa naik kelas pelan-pelan sampai menjadi usaha besar,” jelasnya di sela-sela Sosialisasi Penjaminan KUR Jamkrindo, Jumat (21/10/2016).

Dia menjelaskan untuk meningkatkan skala usaha mikro menjadi kecil menengah hingga besar ini dibutuhkan program pembiayaan KUR yang berpenjaminan, serta subsidi bunga dari pemerintah.

“Naik kelasnya sebuah usaha ini bisa dilihat dari jumlah kreditnya kepada bank, yang dulunya hanya bisa kredit Rp25 juta, lalu dia bisa pinjam modal lebih dari Rp25 juta,” katanya.

Program KUR berpenjaminan, lanjut Bobby, sangat dibutuhkan agar bank juga memiliki kepercayaan terhadap nasabah. Apalagi, untuk usaha mikro biasanya ada yang tanpa menggunakan anggunan.

“KUR ini tujuannya kan untuk memberdayakan usaha mikro supaya mereka sudah mulai tertib mengelola keuangannya dan bisa displin menyisihkan pembayaran pinjaman. Jadi bila menggunakan anggunan itu tujuannya mendorong kesadaran bahwa program ini memang adalah kredit yang harus dibayar kembali,” jelasnya.

Bobby menambahkan diharapkan perbankan, penjamin kredit maupun lebag akeuangan lainnya tidak saja hanya memberikan kredit dan penjaminan tetapi memberika pendampingan terhadap UMKM.

“Selain program pembiyaan diperlukan, program pendampingan baik sisi produksi, dan pemasaran juga perlu. Jadi kalau sudah diberi kredit tapi tidak dibantu pemasaran mereka akan mengalami kesulitan membayar kembali kreditnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini