Jakarta Marathon Ditargetkan 3 Tahun Masuk Level Dunia

Bisnis.com,23 Okt 2016, 11:53 WIB
Penulis: Newswire
Sapta Nirwandar/

Bisnis.com, JAKARTA - Ajang Maraton Jakarta (Jakarta Marathon) diharapkan bisa menjadi kompetisi level dunia (world mayor marathon) dalam 3 tahun, kata ketua dan co-founder kompetisi lari yang sudah ada sejak tahun 2013 itu, Sapta Nirwandar.

"Kami berambisi Jakarta Marathon bisa menjadi kompetisi mayor seperti halnya di Kota New York," ujar Sapta di lokasi Mandiri Jakarta Marathon 2016, Monas, Jakarta, Minggu.

Menurut pria yang pernah menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, ada beberapa hal yang perlu dibenahi jika kompetisi maraton di Jakarta ingin ditingkatkan menjadi kompetisi mayor.

Pertama, kualitas pertandingan maraton jangan sampai terganggu. Sapta mengakui Jakarta Marathon beberapa kali masih terganggu oleh masuknya kendaraan bermotor ke lintasan lari.

Meskipun dia mengatakan itu tidak terlalu berpengaruh pada kegiatan, tetapi perlu dibenahi agar tidak terjadi hal-hal negatif terhadap peserta ataupun masyarakat.

Kedua, dia melanjutkan adalah masalah timing atau waktu, perlu diatur sedemikian rupa sehingga pelaksanaan bisa dilakukan dengan lancar sesuai dengan rencana dan waktu yang sudah ditentukan.

Terakhir, perlu diperhatikan kualitas para juri. Jika semua syarat tersebut dapat dituntaskan, Jakarta menurutnya bisa menjadi tuan rumah penyelenggaraan maraton kelas mayor tingkat dunia.

"Apalagi kalau proyek Mass Rapid Transit (MRT) sudah selesai dan bisa berjalan, itu akan sangat membantu," tutur Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center tersebut.

World Marathon Majors sendiri merupakan kompetisi tingkat dunia yang dimulai sejak 2006. Beberapa kota yang masuk dalam kalender penyelenggaraannya adalah Tokyo, Boston, London, Chicago, dan New York.

Mandiri Jakarta Marathon 2016 diikuti 16.000 peserta yang start dan finis di Silang Monas Barat Daya, Jakarta, pada Minggu (23/10/2016).

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.600 orang merupakan pelari yang berasal dari 50 negara, termasuk di dalamnya pelari maraton kelas dunia asal Kenya dan Ethiopia.

Selain itu, kompetisi lari tersebut juga diikuti 200 pelari profesional asal Indonesia. "Jumlah itu meningkat dari penyelenggaraan tahun sebelumnya," kata Sapta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini