Bom Bunuh Diri Pakistan: 44 Orang Tewas, 100 Luka-Luka

Bisnis.com,25 Okt 2016, 13:17 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA - Setidaknya 44 orang tewas dan 100 orang lainnya luka-luka akibat serangan sekelompok militan terhadap sebuah sekolah polisi di kota Quetta, Pakistan.

Para pejabat terkait menyebutkan bahwa korban tewas terdiri dari para taruna dan penjaga sekolah.

Aparat keamanan Pakistan dilaporkan melancarkan sebuah operasi keamanan besar-besaran selama berjam-jam setelah para penyerang memasuki gedung dan melepaskan tembakan. Menurut aparat, seluruh penyerang yang terdiri dari tiga militan yang mengenakan rompi bom,tewas.

Akibat insiden itu ratusan taruna dievakuasi dari Balochistan Polisi College setelah tentara dikerahkan untuk menumpas para militan.

Tentara Pakistan dan paramiliter dari Korps Perbatasan mengambil bagian dalam operasi militer, ujar Menteri Dalam Negeri provinsi Balochistan, Mir Sarfaraz Ahmed Bugti sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (25/10/2016). Dia memastikan operasi militer itu telah berakhir.

Menurutnya, dua militan tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri dan seorang tewas oleh pasukan keamanan.

Sebagian besar taruna tewas akibat ledakan bom bunuh diri, kata Mayor Jenderal Sher Afgan dari Korps Perbatasan.

Menurutnya, serangan itu dilakukan oleh sebuah faksi dari kelompok militan Lashker-e-Jhangvi dan bahwa para penyerang itu 'berkomunikasi dengan kelompok di Afghanistan.'

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku sebagai pelaku serangan Senin malam itu.

"Para penyerang bergerak cepat menerobos memasuki gedung dan menembaki kami sehingga kami cepat berlari menuju atap dan melompat keluar dari tembok belakang untuk menyelamatkan hidup kami," kata seorang taruna peserta pelatihan.

Sebelumnya pada hari itu, dua petugas bea cukai ditembak mati dan seorang lagi terluka parah di Surab, selatan Quetta.

Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, berkali-kali menjadi sasaran serangan kelompok-kelompok separatis dan militan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini