Bisnis.com, JAKARTA-Secara sederhana bancassurance adalah pola kerja sama antara bank dan asuransi dalam memasarkan produk. Terjadi simbiosis mutualisme di antara keduanya.
Aliansi bank dan asuransi ini memungkinkan kedua belah pihak saling membantu memasarkan produk. Bank dapat menyertakan produk asuransi ketika menawarkan produknya dengan iming-iming nilai tambah, begitu pula sebaliknya.
Tak ubahnya produk bank lain, bancassurance juga dirancang dengan keunggulan yang disesuaikan dengan target pasar. Contohnya ada produk untuk masyarakat menengah ke atas dan adapula untuk menengah ke bawah.
Di Indonesia sudah banyak bank yang digandeng oleh perusahaan asuransi untuk memasarkan produknya. Bentuk bisa sekadar kerja sama biasa atau membentuk perusahaan bersama (joint venture).
Contoh joint venture adalah PT AXA Mandiri Financial Services atau lebih dikenal dengan AXA Mandiri. Ini adalah perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri Tbk. (51% saham) dan AXA (49% saham).
Sedangkan untuk kerja sama biasa adalah antara PT DBS Indonesia (DBSI) dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia).
Presiden Direktur DBSI Paulus Sutisna mengatakan alasan pihaknya bekerja sama dengan Manulife adalah pengalaman perusahaan asal Kanada tersebut di bisnis asuransi sudah sangat mumpuni.
Salah satu produk andalan dari kerja sama ini bernama MiWealth Protection. Produk ini adalah asuransi unit link dengan premi tunggal yang dirancang untuk nasabah yang ingin melindungi dan mengembangkan kekayaan mereka.
"Nasabah mendapatkan keamanan finansial sehingga mereka dapat menikmati masa pensiun dengan tenang,” kata Paulus.
PT Bank KEB Hana Indonesia juga memperkuat lini bisnisbancassurance-nya dengan menggandeng PT FWD Life Indonesia. Produk yang ditawarkan adalah asuransi unit link single premiumdengan pembayaran satu kali untuk nasabah Bank KEB Hana.
Manfaat yang ditawarkan adalah asuransi jiwa dan kematian serta pilihan investasi dengan tingkat pengembalian yang optimal. Adapun premi minimum adalah Rp100 juta.
Nasabah juga akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa hingga umur 100 tahun dengan manfaat santunan dan meninggal dan meninggal karena kecelakaan.
Ditilik dari fungsinya, produk DBS-Manulife dan KEB Handa-FWD Life lebih cocok untuk segmen nasabah yang memiliki penghasilan berlebih dan ingin menikmati hasil keringatnya di masa tua.
Berbanding terbalik dengan DBS dan KEB Hana, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. punya produk bernama Zafirah Proteksi Sejahtera. Produk ini juga hasil kerja sama dengan Manulife sebagai exclusive partner tapi dengan target pasar yang berbeda.
Direktur Konsumer dan Ritel Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi mengatakan citra asuransi sebagai produk investasi yang mahal dan ribet berusaha ditepis dengan produk ini.
Pasalnya sebagai asuransi yang menyasar segmen menengah ke bawah, produk ini memberikan kemudahan berupa premi yang bisa dibayar mulai dari Rp50 ribu per bulan.
"Proses registrasinya juga sangat cepat dan tak memerlukan medical check up," katanya.
Purnomo yakin produk ini akan berhasil. Optimisme tersebut disokong oleh fakta bahwa Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim tapi masih sangat sedikit yang menggunakan asuransi syariah.
Bahkan, kata Purnomo, produk syariah tak melulu dinikmati oleh masyarakat muslim tapi dapat digunakan oleh nonmuslim juga.
Nah, dengan beragamnya produk bancassurance yang ditawarkan, nasabah punya banyak pilihan. Tinggal mencari produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel