Bisnis.com, MAKASSAR - Perolehan laba bersih Bank Sulselbar melonjak hingga 37,15% menjadi Rp485,58 miliar per Septembar 2016 dibandingkan dengan performa periode sembilan bulan tahun lalu Rp354,06 miliar.
Performa tersebut ditopang oleh pendapatan bunga perseroan sebesar yang mencapai Rp1,44 triliun, tumbuh 18,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu meski beban bunga ikut mengalami peningkatan sebesar 19,59% atau Rp418,48 miliar pada periode tersebut.
Selain itu, laju beban operasional yang mencatatkan peningkatan dalam skala terbatas yakni 8,65% menjadi Rp510,24 miliar ikut menopang kinerja perolehan laba bersih perseroan sepanjang sembilan bulan tahun ini mampu berada pada angka 37,15%.
Di sisi lain, bank milik pemerintah daerah se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tersebut juga mencatatkan kinerja meyakinkan dengan pertumbuhan aset 48,16% menjadi Rp17,06 triliun pada akhir September 2016 dari Rp11,52 triliun pada akhir tahun lalu.
Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat mengemukakan sepanjang tahun ini pihaknya telah melakukan serangkaian efesiensi dalam pengelolaan bisnis secara keseluruhan sehingga mampu lebih memacu performa perseroan.
"Hingga akhir kuartal III/2016, rasio biaya operasional terhadap operasional atau BOPO kami sudah berada pada level 59,51% dibandingkan dengan tahun lalu di angka 63,14%," katanya kepada Bisnis, Rabu 926/10/2016).
Sementara itu, penyaluran kredit Bank Sulselbar dalam sembilan bulan tahun juga mencatatkan pertumbuhan cukup besar mencapai 32,21% dengan realisasi sebesar Rp11,55 triliun dari posisi per Desember 2015 yang mencapai Rp8,73%.
Kendati kredit meningkat secara signifikan, kualitas pinjaman yang disalurkan perseroan masih dalam level terjaga yang mana per September 2016 rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) 0,23%, lebih baik dibandingkan posisi akhir 2015 yang berada pada angka 0,32%.
Penghimpunan dana pihak ketiga Bank Sulselbar pada periode sembilan bulan tahun ini melejit nyaris dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Secara kumulatif, DPK yang berhasil dihimpun perseroan sebesar Rp13,01 triliun per September 2016, sedangkan posisi per Desember 2015 hanya Rp7,21 triliun.
Secara terperinci, segmen giro masih paling tertinggi dengan nilai Rp6,03 triliun, kemudian simpanan berjangka Rp4,97 triliun serta tabungan sebesar Rp2,01 triliun. Namun dari sisi pertumbuhan, simpanan berjangka tercatat mengalami lonjakan sangat signifikan 184% lalu giro dengan pertumbuhan 77,07% sedangkan tabungan justru terkoreksi 2,33% secara year to date (ytd).
Corporate Secretary Bank Sulselbar Irmayanthi Sultan mengatakan selain melakukan efeseinsi, perseroan juga berfokus memperluas cakupan nasabah lintas segmen dan tidak hanya terpaku pada nasabah ASN maupun TNI-Polri. Selain itu, penyaluran kredit lebih diarahkan ke produktif yang diharapkan mampu memperbesar porsi segmen tersebut.
"Kami siap perbesar porsinya, apalagi tahun ini kami sudah merealisasikan emisi obligasi yang mana hasilnya kita gunakan untuk ekspansi ke sektor produktif, selain untuk memperkuat struktur modal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel